Warga Minta

Pemprov Turunkan Hujan Buatan

Pemprov Turunkan Hujan Buatan

RENGAT (HR)-Kendati pemerintah daerah dan ribuan masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu telah menggelar Salat Istisqa secara serentak di 14 kecamatan yang ada, namun hujan tak kunjung turun dan Negeri Sejuta Sungkai masih diselimuti asap tebal. Beberapa warga berharap, pemerintah Provinsi Riau menurunkan hujan buatan.

Akibat kabut asap kian pekat, jarak pandang di beberapa wilayah di Inhu seperti kota Rengat dan Pematang Reba hanya sekitar 100 meter, terutama saat pagi dan sore hari. "Pagi menjelang siang, asap mulai mulai hilang dan udara mulai segar, namun pada sore jelang malam dan hingga saat ini, nafas mulai terasa sesak karena asap kembali pekat," ujar Nia (29), warga Kelurahan Pematang Reba, Selasa (15/9).

Hal yang sama juga diungkapkan Anasrullah (40), yang merupakan tokoh pemuda Kelurahan Pematang Reba. Tak hanya asap, bau asap tersebut juga menyengat dan membuat nafas jadi sesak. "Sepertinya udara saat ini sudah beracun," sebutnya.

Atas nama masyarakat Kabupaten Inhu, pihaknya berharap adanya penanganan khusus pemerintah daerah dan Provinsi Riau melalui instansi terkait untuk melakukan penanggulangan masalah ini.

"Selama ini, Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Provinsi Riau hanya membuat hujan buatan di beberapa daerah di Riau dan tidak tidak pernah diseputaran wilayah Kabupaten Inhu.

 Maka, kita harapkan BPBD Riau dapat menurunkan hujan buatan di wilayah Inhu, sehingga titik api yang ada bisa padam," harapnya.

Mereka juga berharap, kepada pihak kepolisian selaku penegak hukum dapat menindak tegas pelaku pembakaran hutan dan lahan. "Polisi jangan hanya menindak masyarakat yang membakar lahan dengan skala kecil, melainkan pihak perusahaan juga harus ditindak tegas. Selain mencemarkan lingkungan, asap ini juga sudah meracuni masyarakat," pungkasnya. (grc/aag)