BAGANSIAPIAPI(HR)-Meski harga sawit saat ini di bawah harga standar, namun alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi kebun kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hilir tidak dapat dibendung.
Dikhawatirkan, Rohil yang selama ini terkenal sebagai penghasil lumbung padi bisa tinggal kenangan.

ingga saat ini diperkirakan sekitar 27 hektare lahan sawah telah beralih fungsi menjadi lahan perkebunan sawit.

"Alih fungsi lahan saat ini tidak dapat dibendung, masyarakat cenderung berubah tanaman dari lahan sawah menjadi perkebunan sawit, hal ini terus berlangsung setiap tahun," kata Bupati Rokan Hilir H Suyatno akhir pekan lalu.

Menyikapi hal tersebut Bupati meminta kepada Dinas Pertanian khususnya tenaga PPL  di lapangan untuk terus bekerja keras memberdayakan masyarakat dan memberi penjelasan serta pengertian sehingga masyarakat pertanian, tidak mengalihfungsikan lahannya.

Karena, kalau itu terus berlangsung maka dikhawatirkan swasembada pangan akan sangat sulit tercapai di Kabupaten Rokan Hilir ini. Yang ada adalah swasembada sawit.

Lebuh lanjut Suyatno menjelaskan akibat alih fungsi lahan, banyak kecamatan yang dulunya  dikenal sebagai  sentral penghasil padi dan beras  kini berubah  daerah penghasil sawit. Hal ini terlihat seperti di Kecamatan Bangko, Sinaboi, Palika, Kubu dan Rimba Melintang.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Rokan Hilir, Muslim mengatakan, pihaknya terus berupaya agar memberdayakan masyarakat pertanian di daerah ini agar tetap bertahan dalam mengembangkan usaha pertanian padi. Mulai dari mencetak sawah baru serta pengukuran lahan yang di Rohil.(put)