BPOM Sasar 11 Lokasi Periksa Pabukoan

BPOM Sasar 11 Lokasi Periksa Pabukoan

Padang (HR)- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Padang, Sumatera Barat akan melakukan pemeriksaan "pabukoan" atau menu buka puasa pada 11 lokasi penjualan untuk memastikan tidak ada makanan yang mengandung zat berbahaya.

"Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan mobil laboratorium untuk menguji apakah masih ada pedagang yang menjual makanan mengandung pewarna tekstil, boraks dan formalin," kata Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi BPOM Hilda Murni di Padang, Kamis (18/6).

Ke-11 lokasi yaitu Pasar Raya, Pasar Alai, Pasar Bandar Buat, Pasar Siteba, Pasar Ulak Karang, Pasar Simpang Haru, Pasar Belimbing, Pasar Tanah Kongsi, Pasar Tarandam, Pasar Pagi Purus dan kawasan Masjid Raya Sumbar.

Menurut dia, pemeriksaan dilakukan guna meminimalkan penggunaan zat berbahaya yang dicampur pada penganan buka puasa karena dapat merusak tubuh jika dikonsumsi oleh masyarakat.

"Berdasarkan razia yang dilakukan pada tahun lalu masih ditemukan sejumlah pedagang yang mencampurkan zat berbahaya tersebut kedalam makanan untuk dijual," kata dia.

Ia menyebutkan, penggunaan pewarna tekstil pernah ditemukan pada makanan jenis kerupuk merah, cendol delima, kolang kaling dan lainnya.

"Salah satu tanda untuk mengenali makanan yang menggunakan pewarna tesktil biasanya warnanya lebih mencolok dan terlihat cerah," ujar dia.

Sedangkan, makanan yang diduga mengandung boraks biasanya ditemukan pada rumput laut, bakso, lontong, kerupuk dan lainnya.

"Penggunaan boraks akan membuat makanan menjadi lebih segar dan kenyal, namun sebenarnya hal itu berbahaya bagi tubuh," kata dia.(ant/ivi)