Rusia Sebut Evgeni Saksi Kunci Tragedi MH17

Rusia Sebut Evgeni Saksi Kunci Tragedi MH17
Moskow(HR)-Rusia dan Ukraina selama ini saling tuding sebagai pelaku serangan rudal yang menjatuhkan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina Timur. Namun Rusia kini membeberkan identitas saksi mata kunci guna membuktikan bahwa Ukraina berada di balik tragedi MH17.
 
Saksi mata tersebut adalah Evgeni Agapov yang bekerja di Angkatan Udara Ukraina. Mekanik persenjataan aviasi Ukraina itu, kini berada di bawah perlindungan Pemerintah Rusia, setelah secara sukarela menyampaikan informasi mengenai kejadian seputar jatuhnya MH17, yang menewaskan 298 orang.
 
Menurut Agapov, salah seorang pilot jet tempur Ukraina tak sengaja melepaskan rudal karena mengira pesawat MH17 sebagai pesawat musuh. Media Rusia, RT News, memberitakan, Komite Investigasi Rusia merilis rekaman pernyataan Agapov dengan harapan kesaksiannya akan meningkatkan kredibilitas Rusia terkait pernyataannya seputar tragedi MH17.
 
Dalam statemennya, Agapov mengatakan, pesawat Ukraina, Sukhoi Su-25 bertolak dari pangkalan udara Ukraina dan "dikirimkan untuk tugas militer". Pesawat itu kemudian kembali ke pangkalan, namun tanpa amunisi pada 17 Juli 2014, hari jatuhnya MH17 di wilayah konflik Ukraina Timur.
 
"Pada 17 Juli, pesawat-pesawat pergi seperti biasa," tutur Agapov dalam rekaman tersebut. "Ketika salah satu pesawat kembali, pilotnya, Kapten Voloshin, keluar dari kokpit," ujar Agapov seperti dilansir News.com.au, Jumat (5/6).
 
Dikatakan Agapov, rudal-rudal yang semula ada di pesawat tersebut telah hilang saat itu. Agapov mendengar Voloshin yang tampak terguncang, berkata pada pilot lainnya, "Itu pesawat yang salah," kata Agapov menirukan ucapan Voloshin.
 
"Di dekatnya, ada Flight Control Officer Dyakin, Kapten Voloshin dan dua pilot lainnya. Dyakin bertanya pada Voloshin, 'Apa yang terjadi dengan pesawat itu?'
"Dia bilang, 'Pesawat itu berada di tempat yang salah di waktu yang salah," ujar Agapov menirukan ucapan Voloshin.
"Di malam harinya kami tahu bahwa sebuah pesawat Boeing ditembak jatuh hari itu," papar Agapov dalam rekaman itu.
 
Belum ada pernyataan dari Ukraina terkait klaim Agapov ini. Namun selama ini, pemerintah Ukraina menyatakan bahwa saat kejadian, tak satupun pesawat tempurnya berada di wilayah udara Ukraina timur. Namun pemerintah Rusia telah merilis data radar yang membuktikan sebaliknya. Atas hal ini, Ukraina menuding Rusia telah merekayasa data radar tersebut.
 
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di wilayah Donetsk, Ukraina timur pada 17 Juli 2014, saat dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Di wilayah tersebut hingga saat ini terus berkecamuk pertempuran antara para pemberontak pro-Rusia dan militer Ukraina.(dtc/hen)