Pengamat: RK Takkan Berlaga di Pilpres, Duet Ganjar-Airlangga Paling Potensial

Pengamat: RK Takkan Berlaga di Pilpres, Duet Ganjar-Airlangga Paling Potensial

RIAUMANDIRI.CO - Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies Dedi Kurnia Syah memprediksi bergabungnya Ridwan Kamil (RK) di Partai Golkar tidak akan memberikan manfaat signifikan pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

“Bagi KIB belum tentu berdampak. RK hanya berdampak pada Golkar Jawa Barat. Sebagai tim sukses, RK akan banyak menguntungkan Golkar dari sisi promosi dan propaganda,” kata Dedi, Jumat (20/1/2023). 

Meski begitu, RK sempat disebut-sebut oleh sesama anggota koalisi, PAN dan PPP sebagai tokoh potensi. Seperti dikatakan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, Ridwan Kamil memang tokoh potensial dalam bursa capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

Ridwan Kamil disebutnya sebagai tokoh potensial yang terus dimonitor oleh Koalisi Indonesia Bersatu. "RK kan memang salah satu tokoh yang dimonitor KIB untuk diusung di Pilpres selain tokoh-tokoh lainnya," kata Awiek, sapaan Achmad Baidowi.

Namun Dedi berpandangan, akan sulit memunculkan capres-cawapres sesama Golkar mengingat ada Airlangga yang mendominasi kandidat capres, juga cawapres. "Jika RK mengejar agenda masuk kontestasi itu semestinya ia bergabung dengan PPP atau PAN,” kata Dedi.

Setelah bergabung di Golkar,  RK menjabat sebagai Waketum Bidang Penggalangan Pemilih. Tugas RK jelas untuk menggiring opini dan juga memperkuat Partai Golkar. Dia tidak akan berlaga di Pilpres, namun tetap bisa mendapatkan keuntungan dari sini.

“Situasi ini membuka peluang adanya orientasi di luar pilpres. Pertama, RK mengamankan peluang keterusungannya di Pilkada Jawa Barat. Mungkin saja RK mengalami kekhawatiran jika tidak bergabung dengan Golkar maka ia bisa kehilangan momentum di pilkada,” kata Dedi.

Kemudian, kalaupun tidak berlaga di Pilgub, jika Golkar menang, dia pasti akan masuk kabinet.

Sekarang ini, pekerjaan rumah bagi Golkar dan KIB adalah menemukan capres-cawapres yang mumpuni. Menurut Dedi, pasangan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto adalah yang paling potensial. 

“KIB lebih yakin Airlangga duduk di cawapres, dengan sasaran capresnya Ganjar Pranowo. Ini jika berhasil membangun koalisi dengan PDIP, atau Ganjar keluar dari PDIP,” kata Dedi.(*)