Gugur di Kongo, Prajurit Denpal Pekanbaru Bakal Dimakamkan di TMP Kusuma Dharma

Rabu, 24 Juni 2020 - 12:55 WIB
Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Inf Mohammad Syech Ismed.

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Seorang anggota Detasemen Peralatan (Denpal) 14 Pekanbaru Komando Distrik Militer I Bukit Barisan gugur saat bertugas di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo. Direncanakan, prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan pemelihara perdamaian PBB dari Indonesia itu akan dimakamkan di Pekanbaru.

Demikian diungkapkan Komandan Resor Militer (Danrem) 031/Wirabima, Brigjen TNI M Syech Ismed, Rabu (24/6/2020). Dikatakan dia, prajurit TNI yang gugur itu bernama Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi. Saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan jenazah sang prajurit.

"Kita masih menunggu dari PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, red). Mungkin dalam beberapa hari ke depan," kata dia. 

Kendati belum dipastikan kapan jenazah diterbangkan dari Kongo, namun diyakini yang bersangkutan akan dimakamkan di Pekanbaru, tepatnya di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma. Selain itu, pihaknya juga tengah mengusulkan kenaikan pangkat terhadap almarhum Serma Rama Wahyudi. 

"Dari Angkatan Darat mengusulkan ke Mabes TNI. Kita tunggu," imbuhnya.

Dari informasi yang didapat, almarhum merupakan warga Jalan Garuda Sakti, Kilometer 6, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebutkan seorang anggota pasukan pemelihara perdamaian Indonesia yang bertugas di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo dilaporkan meninggal dunia.

Meninggalnya Serma Rama Wahyudi dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui unggahan di akun Twitternya, Selasa (23/6) kemarin.

"Penghargaan setinggi-tingginya kepada Alm. Serma Rama Wahyudi atas pengabdiannya dalam menjaga perdamaian dunia. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan," tulis Menlu Retno.

Mengutip laporan AFP dari sumber PBB, anggota pasukan perdamaian dari Indonesia terbunuh dan seorang lainnya terluka dalam serangan oleh milisi pada Senin malam (22/6) di bagian timur Republik Demokratik Kongo.

Patroli mereka diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara.

Menlu Retno menyampaikan bahwa Dewan Keamanan PBB telah mengutuk keras serangan kepada MONUSCO dan meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelakunya ke meja pengadilan.

Dalam sebuah pernyataan, Kepala MONUSCO Leila Zerrougui mengutuk serangan itu, yang katanya dilakukan oleh "tersangka anggota ADF" yakni Pasukan Sekutu Demokrat, sebuah kelompok bersenjata terkenal di timur negara tersebut.

Tentara itu telah mengambil bagian dalam proyek untuk membangun jembatan di daerah Hululu.

ADF adalah gerakan Muslim terutama yang berasal dari negara tetangga Uganda pada 1990-an, yang menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni.

Pada 1995, kelompok itu pindah ke Republik Demokratik Kongo, yang menjadi basis operasinya, meskipun mereka tidak melakukan serangan di Uganda selama bertahun-tahun.

Menurut catatan PBB, gerakan tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang sejak akhir Oktober, ketika tentara Kongo melancarkan serangan terhadapnya.

ADF menewaskan 15 tentara PBB di pangkalan mereka di dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, dan tujuh lainnya dalam serangan pada Desember 2018.

Editor: Mohd Moralis

Tags

Terkini

Terpopuler