Pakistan dan Libya Dalam Proses Kesepakatan Pembelian Jet JF-17 Thunder
Riaumandiri.co - Pakistan dan Libya saat ini dikabarkan sedang memproses penandatanganan pertahanan dalam jumlah besar, kesepakatan in itermasuk pasokan belasan jet temput JF-17 Thunder, Senin (22/12).
Rpublika melaporkan bahwa Panglima Angkatan Bersenjata sekaligus Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan ke Benghazi pada pekan lalu. Asim bertemu dengan Panglima Militer Libya untuk membahas penguatan kerja sama dalam pelatihan dan pembangunan kapasitas.
Fokus pembahasan keduanya terkait pada penyediaan platform pertahanan canggih bagi pasukan Haftar, menurut surat kabar tersebut. JF-17 Thunder adalah pesawat tempur multiperan generasi 4,5 yang dikembangkan bersama oleh Pakistan dan China.
Jet temput itu telah mencapai keberhasilan ekspor internasional yang signifikan. Termasuk penjualan 40 pesawat ke Azerbaijan dalam kesepakatan senilai 4,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,7 triliun.
Menurut surat kabar tersebut, Khalifa Haftar mencari mitra yang dapat diandalkan di luar pemasok tradisional yang dibatasi oleh sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau kondisi politik, seperti Rusia. Laporan tersebut mencatat, potensi perjanjian muncul di tengah embargo senjata PBB yang berkelanjutan terhadap Libya.
Embargo yang diberlakukan sejak 2011 dan dipantau oleh Operasi Irini Uni Eropa, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana transaksi semacam itu dapat diimplementasikan dan apakah akan sesuai dengan bantuan internasional.