2.865 Kasus Positif Corona di Jabar, RK: Terendah di Pulau Jawa

Selasa, 23 Juni 2020 - 03:25 WIB
Ridwan Kamil (Foto: Antara)

RIAUMANDIRI.ID, BANDUNG – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan tingkat infeksi di Jabar terendah se-Pulau Jawa. Dia juga mengatakan tingkat keterisian rumah sakit rujukan menurun yang mengindikasikan tingkat kesembuhan Covid-19 meningkat.

"Tingkat infeksi di Jawa Barat berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 6,6 persen. Persentase itu berada di urutan ke-28 dari 34 provinsi di dalam negeri dan terendah di Pulau Jawa," kata pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut saat jumpa pers di Bandung, Senin (22/6/2020), diberitakan Antara.

Dia juga menjelaskan angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Jabar masih fluktuatif, namun konsisten di bawah 1. Sementara tingkat keterisian rumah sakit rujukan dikatakan hanya 27,64 persen yang menandakan 72,36 persen kapasitas masih tersedia.

"Angka rata-rata reproduksi (Covid-19), Alhamdulillah di bawah 1. Setiap minggu kita melaporkan. Minggu ini memang ada kenaikan 0,9. Tapi, kalau rata-rata selama dua minggu, (Rt) kami 0,68," tambahnya.

Dia juga mengatakan, tingkat kesembuhan Covid-19 saat ini tujuh kali lipat ketimbang angka kematian. Berdasarkan data Pusat Informasi & Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) kasus positif per 22 Juni sejumlah 2.865 orang, sembuh 1.287 orang, dan meninggal 171 orang.

Buat meningkatkan penanganan, kang Emil bakal menambah jumlah pemeriksaan status kesehatan warga menggunakan Deteksi CePAD atau Rapid Test 2.0 yang dikembangkan Universitas Padjajaran (Unpad). Menurut dia sebanyak 5.000 kit akan diproduksi dan memasuki validasi ke sampel virus asli.

Rapid test 2.0 itu dikatakan lebih efektif mendeteksi virus SARS-COV-2 sebab memantau antigen, bukan antibodi seperti dilakukan rapid test pada umumnya. Pemantauan antigen untuk mendeteksi virus lebih cepat karena tidak perlu menunggu tubuh memproduksi antibodi ketika terinfeksi virus.

"Kita juga sudah mulai memproduksi rapid test 2.0. Dalam minggu-minggu ini dirilis 5.000. Yang sangat membanggakan karena rapid test ini adalah rapid test canggih mengetes antigen, bukan antibodi," kata kang Emil.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler