Syamsuar: Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Riau Harus Tembus Internasional

Sabtu, 18 Januari 2020 - 17:54 WIB

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, perkembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Riau memili potensi sangat besar sehingga pihaknya berkomitmen terus mengembangkannya.

Dia menilai selama ini para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Riau belum mendapatkan dukungan dalam meningkatkan produk ekonominya, baik dari segi permodalan dan peningkatan pengetahuan serta strategi pemasaran, sehingga produk-produk tersebut bisa dipasarkan ke dunia internasional. 

"Untuk itu, ke depanya pemerintah bersama unsur masyarakat akan berupaya untuk mendorong agar lebih maksimal,” kata Syamsuar ketika menghadiri forum diskusi “Kreativitas Beridentitas” di Gedung daerah, Pekanbaru, Sabtu (18/1/2020).
 
Menurutnya, kebangkitan ekonomi di Riau memang harus dimulai dari kebangkitan progam UMKM. Hal ini sejalan dengan program prioritas Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan pada sektor UMKM melalui Kementerian Koperasi UKM.

Selain itu, kata Syamsuar, Riau juga memiliki potensi lainya yang sangat besar. Pada sektor perkebunan, daerah berjuluk Negeri Lancang Kuning itu memiliki lebih dari 500 hektar kebun kelapa dan sektor pariwisata di kawasan pulau Rupat utara yang saat ini sedang banyak diminati investor mancanegara.

“Artinya Riau memiliki potensi besar. Ini termasuk juga sektor perikanan dan UMKM. Untuk itu kita harus membuat kebijakan-kebijakan untuk mendorong seluruh sektor ini agar bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi sekaligus menekan inflasi di Riau,” kata Syamsuar.

Dia juga berharap kepada Badan Riau Creative Network (BRCN) para akademisi, pelaku usaha agar bisa bersinerigi saling menyatukan pemikiran. Syamsuar juga telah menekankan kepada Bank Riau Kepri (BRK) agar memberikan kemudahan untuk membantu permodalan UMKM.
  
“Saya sudah mengajak pihak Bank Riau Kepri untuk memberikan kemudahan permodalan untuk mendukung UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Pada tahun sebelumya Rp25 juta tanpa angunan, saat ini Rp50 juta tanpa agunan,” kata Syamsuar. 

Selain itu, Pemprov Riau bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mencari format-format yang lebih jitu bagaimana caranya untuk meningkatkan ekonomi di Provinsi Riau. 

"Kita harus maju untuk Riau yang lebih baik,” ujarnya.
 
Pada kesempatan itu, hadir juga Staf Khusus Menteri Koperasi UKM, Tubagus Fiki Chikara Satari. Ia mengatakan, apa yang disampaikan Gubernur Riau adalah hal yang sangat menarik. 
 
“Bahwa semangat konsolidasi para pelaku ekonomi kreatif yang sebetulnya 99 persenya adalah para pelaku usaha kecil di level menengah. Apa yang dikatakan Gubernur Riau pada forum diskusi ini merupakan bentuk komitmen kepala daerah untuk mendorong sektor ekonomi kreatif,” kata Fiki Satari.
 
Staf Khusus Menteri Koperasi UKM juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Riau sebagai tuan rumah Creative City Festival pada tahun 2021. Menurut Fiki ditunjuknya Riau sebagai tuan rumah hasil dari keputusan konfrensi Creative City Network (ICCN) di Ternate bulan Oktober 2019 lalu. 

Reporter: Rico Mardianto


 

Editor: Nandra F Piliang

Terkini

Terpopuler