Tetap Sehat dengan 8 Makanan Pengganti Sayuran

Kamis, 03 Mei 2018 - 12:25 WIB
RIAUMANDIRI.CO - Untuk mendukung hidup sehat, Anda perlu mencukupi berbagai nutrisi yang diperlukan tubuh. Tentu buah dan sayur akan menjadi makanan yang sangat direkomendasikan karena kandungan seratnya yang tinggi. Namun, bagi Anda yang tidak suka sayur, ini menjadi sebuah tantangan. 
 
Jangan cemas, Anda masih bisa mengonsumsi makanan selain sayur yang juga kaya serat. Simak ulasan berikut megenai berbagai macam makanan kaya serat selain sayur yang bisa Anda konsumsi setiap hari.
 
Selain sayur, ada banyak makanan kaya serat lainnya yang bisa dikonsumsi Sayur, buah, kacang-kacangan, atau biji-bijian, mengandung fitokimia dan serat yang tidak bisa digantikan dengan suplemen.
 
Dilansir dari Healthy Eating SF Gate, serat yang terkandung pada makanan tersebut membantu fungsi sistem pencernaan, mengontrol kolesterol, mengatur kadar gula, dan lebih lama menekan rasa lapar sehingga membantu penyerapan nutrisi lebih baik. 
 
Karena manfaatnya yang berlimpah, bila Anda tidak suka sayuran, Anda masih bisa mendapatkan serat dengan mengonsumsi buah, kacang-kacangan, atau biji-bijian sebagai alternatif.
 
Jenis makanan tersebut menghindari Anda dari berbagai penyakit, seperti gangguan pencernaan, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. 
 
Jadi, hidup enak tapi sehat itu tidak susah-susah amat, kok. Terutama bagi Anda yang tidak suka sayur, seimbangkan asupan gizi Anda dengan beragam jenis makanan kaya serat selain sayur berikut ini:
 
1. Kacang kedelai
 
Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang lebih baik dibanding yang lainnya. Nutrisi yang terkandung pada kedelai, meliputi selenium, mangan, magnesium, kalsium, vitamin B6, folat, dan asam lemak omega 6. Semua nutrisi tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk tetap berfungsi dengan normal. Ada banyak makanan yang terbuat dari kacang kedelai, bahkan tersedia juga dalam bentuk susu dan snack crispy yang praktis dikonsumsi.
 
2. Alpukat
 
Serat yang terkandung pada buah alpukat bervariasi tergantung dari jenisnya. Selain itu, alpukat mengandung lemak sehat dan kaya dengan vitamin C, vitamin E, vitamin B6, vitamin K, dan kalium. Buah ini mudah dikombinasikan atau diolah, misalnya dijadikan jus atau ditambahkan pada sandwich atau roti bakar.
 
3. Pir
 
Buah yang terasa manis dan berair ini mengandung serat tinggi dengan vitamin C, vitamin K, asam lemak omega-6, dan kalium. Ini baik untuk perkembangan sel-sel dan fungsi otak serta fungsi saraf. Untuk mendapatkan serat yang maksimal, makan buah pir sekaligus dengan kulitnya.
 
4. Beri
 
Buah beri mengandung kaya serat dengan vitamin C, vitamin K, asam lemak omega-6, kalium, magnesium, dan mangan. Ini membantu meningkatkan kepadatan tulang, kesehatan kulit, dan mengatur kadar gula darah.
 
5. Kelapa
 
Kelapa kaya serat psyllium dan daging kelapa mengandung mangan, folat, dan asam lemak omega-6 serta memiliki indeks glikemik yang rendah. Anda bisa menggunakan tepung kepala atau kelapa parut ke dalam menu makanan atau camilan yang Anda buat.
 
6. Kacang lima
 
Kacang ini menawarkan zat besi, mangan, antioksidan, tembaga, folat, fosfor, protein, vitamin B2, dan vitamin B6. Anda bisa memasukkan kacang lima dalam menu diet Anda.
 
7. Kacang almond dan kacang kenari
 
Kacang ini kaya akan serat dan mengandung protein, vitamin E, magnesium, riboflavin, dan asam lemak omega-6. Sementara kacang kenari mengandug protein, mangan, asam lemak omega-3 dan omega-6, fosfor, dan zat tembaga. Kacang almond lebih rendah kalori dibanding kacang kenari. Keduanya baik untuk fungsi saraf dan otak dan bisa dimakan langsung atau dicampurkan dengan yogurt atau oatmeal.
 
8. Biji rami
 
Nutrisi penting yang terkandung pada biji ini adalah protein, tiamin, mangan, fosfor, magnesium, tembaga, dan asam lemak omega-3. Ini membantu menurunkan kadar kolestrol dan meringankan gejala menopause. Anda bisa menambahkan biji rami ke dalam smoothies, salad, atau sup.
 
Penting bagi Anda untuk mengatur kandungan nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi. Agar lebih yakin dengan menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi Anda, konsultasi ke dokter atau ahli gizi merupakan langkah terbaik. Jangan lupa untuk mengonsumsi cukup air putih supaya feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
 
Editor: Nandra F Piliang
Sumber: Okezone

Editor:

Terkini

Terpopuler