Kades Panggil Saksi

Jumat, 27 Februari 2015 - 09:59 WIB
ILUSTRASI.

BENGKALIS (HR)-Tragedi kebakaran hutan dan lahan  masih saja menghantui wilayah Kabuaten Bengkalis. Selama belum turun hujan, kawasan hutan dan lahan yang sebagian besar terdri dari gambut sangat rentan terjadi kebakaran.

Kasus terbaru , kebakaran perkebunan karet milik warga Desa Teluk Latak Kecamatan Bengkalis. Hal ini disampaikan Kabid Damkar (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis, Suiswantoro. PIhaknya menerima laporan kebakaran pada sore Rabu (25/3) lalu. “Setelah menerima laporan kita langsung turun ke sana,” ujar Suis.

Lokasi yang terbakar kata mantan Kasubag Pemberitaan bagian Humas Setkab tersebut, adalah perkebunan karet. Api tidak begitu membesar, karena lahan yang terbakar hanya semak samun yang ada di perkebunan dan daun-daun karet yang gugur. Hanya  karena kondisinya lahan gambut api sangat sulit dipadamkan, ditambah hembusan angin yang cukup kencang, serta sulitnya mendapatkan air di lokasi kebakaran.

“Hari ini (Kamis,red), kita juga sudah turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Kesulitannya memang karena air baku tidak ada di lokasi, kita terpaksa suplai air dengan mobil pemadaman ke tengah perkebunan. Walau apinya tidak begitu membesar tapi kepulan asapnya cukup tebal,” aku Suis.

Selain di Teluk Latak, kebakaran juga terjadi di desa Wonosari (perbatasan Wonosari Timur dan Tengah). Upaya pemadaman sudah dilakukan, tapi lagi-lagi api belum bisa dipadamkam total karena lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. “Kelihatannya memang sudah padam, tapi saat angin kembali berhembus kencang dan kondisi cuaca panas api hidup kembali,”jelas Suis lagi.

Terpisah, Kepala Desa Teluk Latak Alif Hartanto, Kamis (26/2) mengatakan, dua hektar lahan karet yang terbakar merupakan milik 4 warga desanya. Diakui, regu Damkar Pemkab Bengkalis dibantu anggota Koramil dan warga setempat sudah berupaya melakukan pemadaman, namun kebakaran belum berhasil dijinakkan.

Dikatakan, terkait kebakaran tersebut, pihaknya sudah memanggil dua orang saksi untuk dimintai keterangan. Hal itu dilakukan karena pihak Pemdes diperbantukan oleh Babina dan Babinkamtibmas untuk ikut menangani persoalan Karhutla.

"Kebakaran kebun karet milik warga itu sudah 3 hari ini dan akibat kesulitan air maka kebakaran masih terus terjadi hingga  meludeskan sekitar dari 2 hektar lebih kebun karet warga. Saat ini kita masih menelusuri sebab terjadinya Karhutla dengan pemanggilan dua orang saksi, "terang Alif.

Menurut Alif, terjadinya Karhutla di kawasan kebun karet milik 4 orang warganya itu, saat ini sudah mulai mendekati pemukiman warga yang diperkirakan jaraknya kurang dari 70 meter. Dikhawatirkan jika tidak segera diatasi maka bisa mengancam pemukiman warga.

Diharapkan, dengan bantuan alat berat milik PT Meskom kebakaran bisa diminialisir dan tidak meluas. Alat berat dipergunakan untuk menggali tanah mencari sumber air juga untuk membuat parit-parit agar api  tidak meluas. ***
 

Editor:

Terkini

Terpopuler