Pemerintah Diminta Perhatikan Masa Depan Nelayan

Selasa, 23 Agustus 2016 - 23:40 WIB
Serahkan bantuan-Wako Dumai Zulkifli AS menyerahkan bantuan korban kebakaran di Jalan Sungaiteras, Dumai Barat

SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Sutrisno, salah seorang nelayan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti meminta kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti agar memperhatikan nasib dan masa depan para nelayan di Meranti.


Betapa tidak, kehidupan masyarakat nelayan khususnya di Kepulauan Meranti, salah satu komunitas yang paling rendah tingkat kesejahteraannya.  


"Masyarakat nelayan selama ini  terkesan hanya dijadikan sebagai objek politik semata, untuk mencapai tujuan.Namun, setelah tujuan itu tercapai apa yang pernah dilontarkan saat kampanye itu, ternyata hanya sebuah retorika politik belaka," ungkap Sutrisno kepada wartawan kemarin.

Menurutnya, kehidupan para nelayan  dari sejak dahulu kala bahkan belakangan ini senantiasa terjepit oleh berbagai kemajuan zaman.


“Khususnya kami para nelayan yang terdapat di berbagai pesisir yang ada di Meranti, hingga saat ini masih mendiami pelosok desa yang belum tersentuh pembangunan. Para nelayan hingga sampai kapanpun mungkin akan tetap menjadi warga yang termarjinalkan,”beber Sutrisno.


Untuk itulah pihaknya meminta kepada pemerintah baik di provinsi maupun di tingkat kabupaten, agar memperhatikan kehidupan para nelayan dengan membuat program nyata yang mampu meningkatkan taraf hidup nelayan tersebut.


Menurut Sutrisno, untuk mengukur atau mengetahui sejauh mana kemajuan pembangunan yang dilakukan negara ini, itu mudah dilihat sejauh mana tingkat kesejehteraan masyarakat nelayan. "Jika hidup para nelayan masih jauh di bawah garis kemiskinan, maka di sanalah ukuran tingkat keberhasilan pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan itu," ujarnya.


Menurut Sutrisno, untuk menakar kesejahteraan masyarakat, hendaknya tidak membandingkan kehidupan masyarakat yang hidup di perkotaan. Tapi harus mengukur dari kenyataan hidup keseharian masyarakat pinggiran seperti kami nelayan ini,”ucap Sutrino.


Diakuinya, hingga saat ini beberapa kelompok nelayan pernah mendapat berbagai bantuan peralatan tangkap ikan. Namun tentu saja peralatan tersebut butuh biaya operasional yang tinggi. Dan soal itu juga menjadi persoalan tersendiri yang harus bisa diatasi.


Tapi yang paling menyedihkan, nelayan sudah berangkat ke tengah laut, namun hasil yang diharapkan semakin menurun. Artinya bahwa perairan kita terutama di pantai-pantai yang ada di Kepulauan Meranti tidak lagi menjanjikan kehidupan.


Sebab kenyataannya, kalau ingin mendapatkan ikan, nelayan harus punya kemampuan bersaing di perairan international. Sehingga tentu saja nelayan dari Meranti tidak cukup kuat bersaing dengan nelayan yang datang dari berbagai penjuru itu.


"Sementara kita sanggup hanya di sekitar pantai, tapi populasi ikan makin lama makin punah. Dan itu terjadi secara terus menerus dan disinyalir akibat tercemar oleh limbah. Inilah yang kami harapkan kepada pemerintah agar tegas membela masa depan nelayan, dengan berupaya memperbaiki kondisi laut Meranti itu,”pinta Sutrisno.(jos)

Editor:

Terkini

Terpopuler