Efrizayanti Nakhodai Kadivre II BPJS Kesehatan

Sabtu, 26 Maret 2016 - 09:00 WIB
Benjamin Saut PS didampingi istri saat menerima cenderamata dari Kacab dan karyawan BPJS Kesehatan.

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Kamis (24/3) malam menjadi hari yang bersejarah bagi seluruh karyawan dan juga seluruh awak media di Pekanbaru. Pasalnya, di malam tersebut segenap keluarga besar kantor Divisi Regional II BPJS Kesehatan, kehilangan sosok pemimpin berwibawa, humoris, dan ramah  yang menjadi panutan.

Dalam kurun 2 tahun 9 bulan sosok Benjamin Saut PS dipercaya memimpin Kadivre II, yang membawahi Riau, Sumbar, Kepri dan Jambi akan digantikan oleh Efrizayanti yang sebelumnya menjabat sebagai Kadivre 10.

Di malam silaturahmi tersebut, dihadiri oleh seluruh karyawan dari seluruh divisi di BPJS Kesehatan, kantor cabang dan juga seluruh awak media yang ada di Pekanbaru yang tergabung dalam Forum BPJS Kesehatan.

Suasana keharuan semakin terasa kental di saat satu persatu untaian kata disampaikan oleh perwakilan karyawan dari berbagai divisi dan awak media. Serta keakraban juga semakin terjalin ketika Benjamin turut melantunkan sebuah lagu,   dari Slank dan diikuti oleh seluruh yang hadir.
Dikatakan Kepala Cabang BPJS Kesehatan Pekanbaru, Chandra Nurcahyo saat menyampaikan kesan

Efrizayanti dan pesan dalam acara tersebut, bahwa proses mutasi, rotasi dan promosi suatu jabatan merupakan hal yang wajar dalam sebuah instansi pemerintah. Serta sebagai salah satu bentuk dalam mengembangkan kinerja secara SDM dan kelembagaan di lingkungan BPJS Kesehatan.

"Dalam pertemuan tentu ada perpisahan, dan jika dalam perpisahan tersebut adalah suatu proses menuju sesuatu yang lebih baik. Tentu kami semua mendukung dan bangga, bahkan kami juga berharap bapak bisa mengemban jabatan yang lebih tinggi. Terimakasih pak Ben, telah memimpin kami selama ini,"ujar Chandra.

Menurut Chandra, selama kepemimpinan Benjamin seluruh program berjalan sesuai dengan aturan. Bahkan beliau juga berhasil mengembangkan program penerapan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK), yang dimulai dari puskesmas di kota Pekanbaru. Dimana Riau sebagai propinsi yang menjadi role model, dan saat ini sudah mulai diterapkan diseluruh Indonesia.

"Banyak prestasi yang telah diukir beliau, tidak hanya dalam pengembangan program JKN. Juga banyak ilmu yang telah diberikannya kepada kita semua. Meski Pak Ben meninggalkan kami, tapi ilmu, candaan dan kelucuan Bapak tidak akan pernah hilang dalam ingatan kami, selamat Jalan Pak Ben,"ujar Chandra.

Sementara itu, Adnan Buyung yang merupakan perwakilan dari media di pekanbaru menuturkan rasa terimakasih dan apresiasi terhadap hubungan baik yang telah dijalin selama ini. Ia berharap hubungan ini akan terus berlanjut dan BPJS Kesehatan sebagai instansi pemerintah, juga bisa terus menjunjung nilai keterbukaan publik khususnya terhadap media. Sehingga informasi yang disampaikan benar-benar berimbang dan bisa sampai kemasyarakat.

"Jiwa kepemimpinan seorang Benjamin Saut PS selain menjadi narasumber, tetapi juga menjadi sahabat dan tempat senda gurau. Dengan jabatannya seolah tak ada batas dengan kami. Bahkan sebagai narasumber beliau juga tidak pernah membatasi ruang gerak kami dalam menulis berita. Kita bebas dalam mengkreasikan setiap tulisan terkait BPJS Kesehatan, baik dalam edukasi maupun daam kasus yang terjadi,"ungkap Adnan haru.

Sementara itu, Benjamin menuturkan rasa terimakasihnya terhadap semua pihak yang telah membantunya. Ia bercerita, bahwa mutasi kali ini merupakan yang ke 13 kali dialaminya. Dimana pada mutasi ini dirinya dipercaya memimpin area 13 yang membawahi, Banten, Lampung dan Kalimantan barat.

"Ada rasa bahagia ketika saya dimutasi, karena saya bisa berkumpul dengan keluarga. Namun rasa sedih juga menyelimuti hati ketika saya harus berpisah dengan semua orang di wilayah II. Saya pasti merindukan suasana seperti disini, karena belum tentu ada ditempat yang baru. Dengan waktu 2 tahun 9 bulan adalah satuan waktu, dimana saya mendapatkan teman yang luar biasa dan istimewa,"tutur Ben.

Media Sumber Energi Positif

Ben juga menuturkan, bahwa dalam melakukan inovasi dan pengembangan program yang ada di BPJS Kesehatan tak luput dari peran serta media. Apalagi saat ini, keterbukaan publik sangatlah dibutuhkan. Karena media merupakan sumber energi positif, guna menepis adanya informasi negatif yang tidak sesuai pada tempatnya.

Oleh sebab itu, ia berharap agar hubungan baik dengan media agar tetap terjaga.Karena media selain menginformasikan berbagai hal, media juga memberikan energi positif bagi program JKN. "Agar tidak ada kesalahan, makanya apapun informasi harus awal disampaikan ke media. Ini simbiosis mutualismenya tentu ada, dalam mendapatkan umpan balik baik dari masyarakat, pemangku jabatan, dan juga pihak terkait,"papar Ben.(nie)

Editor:

Terkini

Terpopuler