Pangdam 1/BB Apresiasi PT RAPP

Selasa, 23 Februari 2016 - 22:43 WIB
Pangdam I BB, Lodewijk Pusung, saat meninjau sekat kanal atau canal blocking yang dibuat oleh PT RAPP sejak tahun 2000 dalam mengantisipasi karhutla di daerah ini, Selasa (23/2).

Pangkalan Kerinci (riaumandiri.co)-Panglima Kodam I/Bukit Barisan begitu apresiasi dengan sekat kanal dan embung yang dibuat oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau.

Apalagi perusahaan kertas yang berbasis di Pangkalankerinci itu telah membuat 932 sekat kanal dan 158 embung.
Ini terungkap saat Pangdam I/BB, Jendral Lodewijk Pusung, berkunjung dan melihat langsung sekat kanal di TPK estate Pelalawan serta pelatihan kebakaran yang digelar oleh PT RAPP, Selasa (23/2). Menurutnya, hal menarik lainnya adalah bahwa sekat kanal di PT RAPP ini telah dibuat sejak tahun 2000.

"Artinya, untuk masalah pencegahan karhutla, PT RAPP sudah sejak dulu sudah mengantisipasi hal ini," tandasnya.Pangdam menjelaskan dari hasil peninjauannya serta melihat secara langsung sekat kanal yang dibuat PT RAPP, ia telah memerintahkan agar semua Kodim di Riau ini bisa mengikuti pelatihan cara menangani kebakaran hutan dan lahan yang efesien dan sistematis di PT RAPP."Saya berharap semua Kodim di Riau bisa mengikuti pelatihan karhutla di PT RAPP ini," tegasnya.

Tak hanya itu, Lodewijk juga mengatakan sejauh ini, sesuai instruksi Presiden RI, dirinya sudah menginstruksikan semua babinsa untuk ikut dalam pelatihan karhutla. Dalam menangani karhutla, menurutnya, yang paling penting adalah tindakan pencegahannya. Karena itu, Masyarakat Peduli Api (MPA) akan dibentuk sampai ke desa-desa yang ada di Riau ini.

"Banyak ilmu yang saya dapat dengan berkunjung ke PT RAPP ini. Melihat serta meninjau langsung sekat kanal serta menyaksikan pelatihan cara pemadaman karhutla, secara efesien dan sistematis. Dari pemaparan tadi juga, saya menymak jika perusahaan ini telah menggunakan drone untuk memantau titik, dan itu lebih efesien tenimbang memakai heli," ungkap Lodewijk seraya mengatakan bahwa TNI sendiri sudah banyak membuat kanal guna mencegah karhutla.

Dirinya berharap, pemda-pemda yang ada di Riau ini bisa mengembangkan drone dalam memantau karhutla. Karena menurutnya, pemakaian drone lebih efektif ketimbang menggunakan heli yang memerlukan cost yang besar.

Direktur PT RAPP, Rudi Fajar, yang terus mendampingi Pangdam I/BB mengatakan bahwa perusahaan selama ini begitu peduli terhadap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau. Sebagai bukti kepedulian perusahaan, jauh-jauh hari pihaknya sudah membuat sekat kanal yang salah satu fungsinya mencegah karhutla.

"Sekat kanal yang kita buat ini disebut by pesisir. Selama ini juga kita bersama-sama dengan TNI dan masyarakat membuat kanal blocking untuk mencegah karhutla," katanya.

Pada kesempatan itu, Pangdam I/BB, Lodewijk Pusung, menyaksikan penutupan pelatihan kebakaran hutan dan lahan, dimana pesertaya merupakan gabungan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) serta tentara. Pangdam I/BB Lodewijk Pusung berkenan menyerahkan sertifikat pelatihan kepada para peserta pelatihan karhutla. (pen)

Editor:

Terkini

Terpopuler