Tiga Pengedar Narkoba Diringkus

Selasa, 09 Februari 2016 - 09:29 WIB
Ilustrasi

RENGAT (riaumandiri.co)-Kepolisian Resort Inhu dalam tempo sehari berhasil meringkus tiga pengedar narkoba jenis sabu-sabu dan ganja kering. Ketiga pengedar narkoba tersebut diringkus, Minggu (7/2), di dua lokasi.

Informasi yang dirangkum dari Humas Polres Inhu, penangkapan pertama dilakukan terhadap RM (34), warga Desa Kota Lama, Rengat Barat, sekitar pukul 12.30 WIB oleh Satuan Reskrim Narkoba Polres Inhu. Dari tangan tersangka, Polisi berhasil mengamankan puluhan paket sabu-sabu siap edar dengan total berat sekitar 10 gram, dan bungkusan besar serta bungkusan kecil ganja kering siap edar dengan total berat sekitar 700 gram.

Penangkapan berawal dari informasi yang diterima Satuan Narkoba Polres Inhu dari masyarakat, tentang aktivitas peredaran narkoba yang meresahkan masyarakat di Desa Kota Lama. Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas melakukan penyelidikan, dan Minggu siang dilakukan penggerebekan di rumah tersangka.  Petugas menemukan puluhan paket sabu-sabu dan ganja kering siap edar,  3 pak plastik pembungkus sabu, timbangan digital, handphone serta uang tunai Rp3 juta.

Kepada polisi, RM mengaku barang-barang haram tersebut milik temannya SD (37). Sementara itu, jajaran Polsek Seberida, sekitar pukul 21.30 WIB juga berhasil meringkus dua tersangka pengedar lainnya, yakni HD (32) dan AS (29), warga Belilas Kecamatan Seberida. Dari tangan kedua tersangka, polisi berhasil mengamankan 2 paket sabu-sabu siap jual Rp200 ribu. Penangkapan berawal informasi dari masyarakat, akan ada transaksi narkoba jenis sabu-sabu di rumah tersangka.

Polisi langsung turun ke TKP dan menggerebek rumah tersangka. Polisi juga mengamankan 1 set alat hisap atau bong dan uang tunai Rp1 juta hasil penjualan sabu-sabu. Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo, melalui Kasubag Humas Polres Inhu AKP M Ari Suryasantoso, Senin (8/1) membenarkan penangkapan terhadap tiga tersangka pengedar tersebut. (rez)

Aksi Demo Guru Diminta tak Tinggalkan Tanggung Jawab
RENGAT(HR)-Menyikapi aksi demo yang akan dilakukan ratusan guru hari ini, Selasa (9/2), masyarakat meminta kepada para guru tak meninggalkan jam pelajaran di sekolah. Sebab siswa baru saja masuk sekolah.
 
Hal ini disampaikan Hidayat (46), warga Air Molek Kecamatan Pasir Penyu. Sebagaimana berita beredar, para guru akan menggelar aksi demo ke kantor Bupati Inhu, mempertanyakan TKT (Tunjangan Kelancaran Tugas) bagi para guru yang mengalami pengurangan dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut banyak sekolah yang merencanakan akan meliburkan sekolah. "Ini adalah bentuk pembodohan terhadap anak-anak, kita mengharapkan hal ini tidak terjadi, silahkan para guru melalui perwakilannya untuk berdemo, tapi jangan meliburkan sekolah," katanya.

Sementara itu, salah seorang guru yang tak mau dituliskan nama, menyatakan keprihatinannya. "Jangan sampai karena kepentingan kita anak-anak dirugikan. Ini sudah keterlaluan namanya, saya tidak akan hadir pada saat demo tersebut, saya lebih baik berada di sekolah," ujarnya.  (eka)

Sementara itu, Bakhtiar, Kabid di Dinas Pendidikan Inhu, membenarkan mendengar akan ada demo, namun dirinya mengaku tak tahu apa materi demo tersebut.

Editor:

Terkini

Terpopuler