P4S Berwawasan Lingkungan

Ahad, 18 Oktober 2015 - 23:03 WIB
Bupati Jefry Noer menjelaskan RTMPE kepada dosen Pascasarjana UR dan siswa Sekolah Unggulan Terpadu Kampar, Sabtu (17/10).

SIAK HULU (HR)–Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Karya Nyata di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu dinilai sudah mempraktikkan kegiatan berwawasan lingkungan menuju tiga zero yaitu zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah kumuh.

Hal itu diutarakan Dosen Pascasarjana Universitas Riau (UR) Prof Zulfan Sa’am saat mengunjungi P4S Karya Nyata, Sabtu (17/10).

Ia mengatakan,  selama ia mengajar di perguruan tinggi selalu mendengung-dengungkan konsep berwawasan lingkungan. Tetapi yang ia lihat di kompleks P4S ini sudah langsung praktik berwawasan lingkungan menuju zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.

“Apa yang kami ajarkan di perguruan tinggi, di sini sudah diajarkan semuanya beserta langsung praktiknya. Sedangkan kami di perguruan tinggi masih memaparkan dalam bentuk konsep dan teori,” ujar  Zulfan.

Selain Prof Zulfan, turut hadir juga DR Daviq yang juga dosen Pascasarjana UR, guru-guru beserta siswa Sekolah Unggulan Terpadu Kabupaten Kampar, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan H Nasrul.

Lebih lanjut Zulfan menyampaikan salut dengan apa yang dilakukan di komplek P4S ini. Selain berwawasan lingkungan P4S juga akan melahirkan orang-orang yang bisa mampu  menyerap tenaga kerja.

“Apa yang dilakukan oleh Pak Bupati ini merupakan suatu langkah yang konkret untuk mensejahterakan masyarakat, dengan adanya program seperti di P4S ini diharapkan bisa jadi pemicu untuk masyarakat di Riau terutama Kampar untuk lebih baik lagi,” katanya.

Dia mengatakan, dari P4S diketahui bahwa bawang merah bisa tumbuh dengan subur di Kampar. "Selama ini saya hanya mengetahui penghasil bawang merah di Indonesia cuma di Brebes, tetapi di sini bawang merahnya bisa tumbuh dengan subur bahkan  bisa melebihi Brebes. “Ide pak Bupati sungguh luar biasa, dari sesuatu yang mustahil bisa jadi kenyataan,” tegasnya.

Apalagi di kawasan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), bisa memanfaatkan limbah yang biasanya hanya terbuang sia-sia. Pengelolaan limbah sapi menjadi biourine dan pupuk cair serta pupuk berat.

Zulfan menambahkan, ke depan mahasiswa Pascasarjana UR akan melakukan penelitian di komplek P4S.
“Biar mereka tidak sekedar cuma mengetahui konsep dan teori saja, tetapi mereka tahu bagaimana praktiknya,” harapnya.(adv/humas)

Editor:

Terkini

Terpopuler