Teknopolitan Dituangkan dalam Keppres

Jumat, 16 Oktober 2015 - 20:55 WIB
Ilustrasi

PANGKALAN KERINCI (HR)-Keputusan Presiden tentang Pembangunan Teknopolitan koridor Sumatera yang dipusatkan di Kabupaten Pelalawan tepatnya di Kecamatan Langgam sudah diterbitkan dan sudah diteken langsung oleh Presiden Joko Widodo. Kini tinggal pelaksanaan pembangunannya saja.

Demikian disampaikan Bupati Pelalawan HM Harris, baru-baru ini. Bupati menyebutkan dengan dibangunnya teknopolitan di Kabupaten Pelalawan nantinya, maka di Pelalawan akan menjadi daerah persaingan global antar negara di dunia.

"Untuk membangun kawasan teknopolitan dengan menelan dana Rp47 triliun lebih nantinya, kita akan undang dan tawarkan kepada para investor luar negeri. Namun, sebelum dibangunnya teknopolitan itu, kita harus siapkan dulu peningkatan kualitas SDM dan merobah pola pikir masyarakat supaya lebih cerdas dan mandiri dalam menghadapi persaingan sehingga mereka siap bersaing dengan pihak luar nantinya," ujarnya.  
     
Untuk mempersiapkan masyarakat Pelalawan menuju kemandirian itu, sambung HM Harris, kini Pemkab Pelalawan telah memprogramkan pendidikan gratis sehingga warga yang miskin dan kaya bisa sekolah tanpa membedakan suku dan agama yang ada ditengah masyarakat guna mencari bibit yang berkualitas.

Selain itu, juga telah dibangun perguruan tinggi AKNP Pelalawan dan sedang proses pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P). Bahkan tahun ini AKNP sudah mewisuda 87 mahasiswa perdananya dan sebanyak 67 mahasiswanya telah tamat itu akan diterima bekerja di sejumlah perusahaan di Pelalawan.

"Masyarakat Pelalawan khususnya yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit tidak usah bingung dan khawatir lagi dengan anjloknya harga sawit Karena CPO yang tak laku. Di kawasan teknopolitan akan memproduksi hasil sawit menjadi komoditi yang siap dipasarkan seperti sabun, kosmetik, minyak goreng dan sebagainya," paparnya.

Melalui Tekhnopolitan semua pihak di Pelalawan siap bersaing menuju pasar bebas dan selaras mengikuti RPJP Pusat dalam persaingan global. Pelalawan tidak boleh tertinggal."Kita harus menatap masa depan yang lebih baik maju dan sejahtera," tutupnya.***

Editor:

Terkini

Terpopuler