FK Umat Usulkan Pembentukan MPU

Rabu, 30 September 2015 - 23:12 WIB
Yuli Hesman

PASIR PENGARAIAN (HR)- Forum Komunikasi Ulama Cendikiawan Muslim dan Tokoh Adat Kabupaten Rokan Hulu, berencana mengundang tiga Pasangan Calon Bupati Rohul, Hafith-Nasrul, Suparman-Sukiman, dan Safaruddin Poti-Erizal. Undangan itu untuk meminta kesiapannya Paslon dalam pembentukan Majelis Pertimbangan Umaroh bila terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Rohul mendatang.
Hal ini disampaikan Yuli Hesman, SAg selaku Ketua FK-Umat, Rabu (30/9) di Pasir Pengaraian. Dikatakannya usulan permintaan komitmen paslon ini dilakukan agar setelah terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Rohul, maka MPU akan menjadi salah satu tempat Bupati bersama pasangannya mendiskusikan atau koordinasi dalam melaksanakan program pembangunan di Kabupaten Rokan Hulu.
"Artinya keberadaan MPU ini bukan untuk menggurui tapi hanya sekedar tempat berkoordinasi dan diskusi. Silahkan Bupati buat program tapi jangan langsung diputuskan, tapi hendaknya lebih dulu dikoordinasikan dengan MPU. Contoh kecilnya dalam memberantas Pekat. MPU yang mengawal, ada yang mem back up dari belakangan. Bukan polisi dan tentara,
Ditambahkannya, MPU tidak bergerak di bidang politik tapi bergerak di jalur sosial kemasyarakatan. Namun cakupannya memang menyinggung dunia politik karena berhubungan dengan kekuasaan.
"MPU yang diusulkan bersifat independen. Karena orang yang tergabung di MPU seluruh ormas Islam seperti tokoh adat, ulama, dan cendekiawan,” terang Yuli Hesman.
Dalam pertemuan akbar yang direncanakan dalam waktu lanjut, FK umat akan mendengar komitmen paslon terhadap usulan pembentukan MPU tersebut. FK umat tidak akan menetapkan jenis pembangunan yang dilaksanakan oleh Bupati terpilih, tapi akan memberikan masukan dan menilai apakah program yang dilaksanakan bermanfaat kepada masyarakat atau tidak.
“Lahirnya FK-Umat ini disebabkan karena prihatin akan terjadinya perpecahan di kalangan para tokoh yang disebabkan oleh politik dan berbagai kepentingan, sehingga kekuatan umat menjadi lemah. Fungsi dari MPU ini kalau pembangunan berhasil, Bupati atau wakilnya tidak sombong, karena pembangunan berhasil berkat masukan MPU. Demikian sebaliknya kalau Bupati terpilih tidak berhasil, jelas tidak bisa dikucilkan karena pembangunan yang dilakukan secara bersama-sama,” urainya.
Untuk itu Yuli Hesman, berharap melalui FK-Umat ini ini seluruh tokoh umat bersatu untuk melahirkan kekuatan dalam rangka membangunan Rohul menuju negeri umat terbaik. Hal ini seirama dengan Negeri Seribu Suluk. Diharapkan ke depan usai pilkada, jangan melihat siapa yang mendukung dan siapa yang tidak.
“Berangkat dari realita dulu. Pesantren mendukung salah satu paslon, tapi paslon yang didukung kalah. Maka pesantren yang bersangkutan tidak lagi mendapat bantuan karena tidak mendukung sejak awal. Sementara pesantren lainnya diperhatikan, kenapa? karena mendukung paslon yang menang. Hal ini kita tidak setujui karena pembangunan jangan dikaitkan dengan politik. Biarkan DPRD yang berpolitik,” tutup Yuli Hesman. (gus)

Editor:

Terkini

Terpopuler