Tahun Ini, Rezeki Diyakini Ada di Darat

Jumat, 03 Juli 2015 - 09:35 WIB
Api berkobar saat ritual bakar tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Kamis (2/7). Tiang tongkang jatuh ke darat, yang diartikan masyarakat Tionghoa, bahwa rezeki pada tahun ini lebih banyak berada di darat.

BAGANSIAPIAPI (HR)-Ritual bakar tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Kamis (2/7), berjalan dengan sukses dan meriah. Untuk tahun ini, masyarakat keturunan Tionghoa percaya rezeki bakal berada di darat. Hal itu setelah tiang tongkang jatuh
mengarah ke darat.

Dari pantauan lapangan di areal lokasi bakar tongkat, tepat sekitar pukul 17.10 WIB, tiang tongkang pertama jatuh ke arah darat. Beberapa menit kemudian, tiang kedua juga jatuh ke arah yang sama.

Maka berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi, rezeki satu tahun ke depan berada di darat.
Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, setiap kali ritual bakar tongkang digelar, ribuan masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa selalu membanjiri Kota Bagansiapiapi, tempat ritual ini digelar. Tidak hanya itu, masyarakat umum lainnya juga banyak berdatangan guna menyaksikan ritual yang berjalan dengan meriah tersebut.

Untuk tahun ini, kegiatan ritual bakar tongkang juga dihadiri Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Ketua DPRD Riau Suparman, Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan, Danrem 031/Wirabima Brigjen Nurendi, MSi. Sedangkan dari unsur Muspida Rohil tampak hadir Bupati Suyatno, Ketua DPRD Nasrudin Hasan, Kapolres Rohil AKBP Subiantoro dan Danlanal Dumai.

Juga tampak hadir anggota DPRD Riau Siswadja Muljadi, serta berbagai tamu penting lainnya. Para tamu kehormatan itu juga diberi kesempatan untuk menaiki tongkang sebelum proses pembakaran dimulai.

Dalam sambutannya, Plt Gubri mengatakan, iven bakar tongkang di Rohil, merupakan ajang ritual budaya yang sudah lama dan tetap dipertahankan masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi. Karena itu, iven ini harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.

"Apalagi, ada latar belakang sejarah mengapa iven ini digelar setiap tahun. Ini merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya sehingga harus tetap dijaga dan dilestarikan. Pemerintah mendukung kegiatan ini digelar," ujarnya.

Sedangkan Bupati Rohil Suyatno mengatakan, Pemkab Rohil awalnya berencana untuk mengembangkan lagi ritual bakar tongkang tersebut. “Memang ada niat Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir bagaimana areal bakar tongkang ini kita kembangkan lagi, atau kita pindahkan. Tapi oleh tokoh masyarakat Tionghoa, tidak boleh. Sebab, di lokasi inilah dulunya para nenek moyang mendarat di Bagansiapiapi," terangnya.

Karena itu, Pemkab Rokan Hilir mengurungkan niat tesebut. Sebagai gantinya, Pemkab Rohil akan memfasilitasi, termasuk membangun areal bakar tongkang yang representatif, sehingga ritual ini bisa dilihat dengan lebih nyaman. "Kita akan sokong dengan dana APBD. Untuk tahun ini, dis ebelah areal bakar tongkang akan dibangun jalan. Selanjutnya pada tahun 2016, arealnya semakin dipercantik lagi," terangnya.

Menurutnya, komitmen Pemkab Rohil untuk menjaga tradisi bakar tongkang, sudah menjadi komitmen sejak dulu. Sebab, selain ritual budaya, kegiatan ini juga menjadi salah satu agenda pariwisata tingkat nasional. Ritual bakar tongkat juga menjadi kebanggaan masyarakat Rohil, khususnya Bagansiapiapi.

“Gaung ritual bakar tongkang ini sudah sampai ke mana-mana, bahkan hingga ke luar negeri. Pak Plt Gubri sendiri sudah melihat begitu padatnya Kota Bagansiapiapi hari ini,” ujar Suyatno. (zmi)

Editor:

Terkini

Terpopuler