Riaumandiri.co - Selama tur promosi global untuk film barunya, Avatar: Fire and Ash, Sigourney Weaver sempat hadir di Red Sea International Film Festival di Arab Saudi. Selain menerima penghargaan Red Sea Honoree Award, ia juga berbagi pengalaman dalam sesi “In Conversation With”.
Weaver menceritakan masa kecilnya dan peran ayahnya, Pat Weaver, yang merupakan tokoh penting di NBC dan pencipta acara The Today Show, dalam mendorongnya masuk ke dunia hiburan.
Ia juga menceritakan ketertarikannya terhadap teater dan awal kariernya yang penuh dengan komedi, termasuk perannya dalam karya absurd milik Christopher Durang.
Mengenai film Alien, Weaver mengakui bahwa tidak ada yang mengira film pertamanya akan menjadi fenomena besar.
Keputusan memilih Ellen Ripley sebagai tokoh utama awalnya hanya untuk mengejutkan penonton, bukan sebagai langkah feminis, meski akhirnya karakter tersebut dianggap sebagai ikon. “Saya terkejut melihat betapa besar pengaruh Ripley,” ujarnya.
Weaver menyadari pengaruh besar Ripley ketika film Aliens karya James Cameron dirilis, yang memberinya nominasi Oscar.
Ia memuji Cameron sebagai seorang kolaborator yang visioner, baik dalam Aliens maupun Avatar. Teknologi motion capture yang dikembangkan Cameron, menurutnya, membuka ruang bagi aktor untuk bereksplorasi tanpa batas.
Weaver kembali membintangi peran Kiri dalam Avatar: Fire and Ash, dan menggambarkan proses syuting bersama Cameron sebagai pengalaman yang “penuh permainan, spontan, dan sangat menyenangkan”.
Ia juga menegaskan bahwa teknologi yang digunakan Cameron pada Avatar bukan bagian dari AI, melainkan pendekatan yang fokus pada aktor.
Setelah dua dekade bekerja bersama tim Avatar, Weaver menyebut hubungan mereka kini sudah seperti keluarga.(MG/AND)