Tim Sidak Disperindag Ambil Sampel Beras

Sabtu, 23 Mei 2015 - 09:46 WIB
ilustrasi
DUMAI (HR)-Wilayah perairan Dumai yang rentan terhadap aksi penyeludupan, tak terkecuali masuknya beras plastik dari dari luar negeri, membuat Dinas Perdagangan waspada dini. Langkah awal, tim turun ke pasar mengambil sampel beras pada sejumlah pedagang.

Tim gabungan Disperindag Kota Dumai bersama aparat kepolisian Polres dan Bulog menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah pedagang di Dumai, Jumat (22/5). Terutama yang menjual beras dalam skala besar.

Sidak kali ini, tim gabungan menyisir sejumlah toko yang menjual beras di Jalan Diponegoro dan Jalan Sultan Hasanuddin. Tim tampak mengambil sejumlah sampel dan memeriksa sampel beras secara kasat mata.

Hasilnya pada sidang yang berlangsung selama satu jam, tim tidak menemukan adanya beras yang terindikasi sintetis.

"Hingga hari kedua sidak, tim belum menemukan beras yang terindikasi palsu terbuat dari plastik tersebut," tutur Zulkarnaen SH MH, Kepala Disperindag Kota Dumai, di sela-sela sidak.

Saat ini, katanya, dipastikan beras sintentis belum beredar di Dumai. Apalagi, pihak Disperindag sudah juga mengawasi sejumlah pedagang beras di pasar, guna mengantisipasi peredaran beras sintesis di pasaran Dumai.

Pihaknya meminta masyarakat jangan khawatir isu masuknya beras sintetis tersebut ke Dumai. Namun demikian, ia juga  mengimbau kepada masyarakat untuk lebih jeli lagi dalam pembelian beras. Masyarakat juga diminta untuk tetap waspada dalam pembelian beras.

Berbahaya
Sementara itu, Direktur RSUD Mandau, dr Ersan Saputra di ruang kerjanya pada Jumat (22/5) men gatakan beras plastik yang terbuat dari bahan pembuat pipa polyvinyl chloride (PVC) sangat membahayakan kesehatan manusia. Apabila termakan dan mengendap di usus, maka usus harus dipotong.

"Itu sangat membahayakan kesehatan. Kalau termakan, beras plastik tak bisa dicerna oleh usus. Setelah bereaksi dengan enzim pencernaan, dia akan menempel di dinding usus. Tidak bisa lanjut ke tempat pembuangan akhir. Akibatnya cukup fatal. Usus korban harus dipotong," kata Ersan.

Meski sejauh ini belum ada kasus korban yang menjalani operasi akibat termakan beras plastik itu, Ersan mengingatkan segenap warga di daerah ini untuk berhati-hati agar jangan sampai terkonsumsi butiran beras plastik itu.(sus)
 

Editor:

Terkini

Terpopuler