Banjir Sempat Rendam Jalintim Pelalawan, Debit Sungai Kampar Masih Aman
Riaumandiri.co - Genangan banjir yang sempat merendam Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kilometer 113, Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras pada Minggu (14/12) pagi, kini telah surut total. Kondisi arus lalu lintas di jalur utama tersebut kembali normal dan dapat dilalui kendaraan tanpa hambatan.
Banjir terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Pelalawan sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Curah hujan tinggi menyebabkan air meluap dan menggenangi badan jalan dengan ketinggian sekitar 20 hingga 25 sentimeter. Akibatnya, para pengendara terpaksa mengurangi kecepatan demi keselamatan saat melintas di lokasi tersebut.
Personel gabungan dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelalawan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi jalan serta mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar dan aman.
Kepala Pelaksana BPBD Pelalawan, Zulfan M.Si, mengatakan genangan air hanya berlangsung sementara dan mulai surut menjelang siang hari.
“Menjelang siang hari banjir sudah surut total. Genangan air terjadi sebentar akibat tingginya curah hujan,” ujar Zulfan. Senin(15/12).
Ia menjelaskan, intensitas hujan di Pelalawan terus meningkat sejak awal Desember 2025. Hujan hampir terjadi setiap hari dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat, bahkan kerap disertai petir dan angin kencang. Kondisi tersebut turut memengaruhi kenaikan debit air Sungai Kampar dan sejumlah sungai lainnya di wilayah Pelalawan.
Meski demikian, Zulfan memastikan kondisi Sungai Kampar saat ini masih berada dalam batas normal dan belum berpotensi menimbulkan banjir di wilayah bantaran sungai, mulai dari Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, hingga Kecamatan Pelalawan.
“Kenaikan elevasi Sungai Kampar masih aman dari potensi banjir karena belum ada pembukaan pintu air dari PLTA Koto Panjang,” jelasnya.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Pelalawan belum menetapkan status bencana hidrometeorologi, meskipun beberapa daerah lain di Provinsi Riau telah lebih dahulu menetapkan status siaga.
Sementara itu, informasi yang diterima, elevasi Waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar kembali mengalami kenaikan pada Senin pagi. Berdasarkan hasil pemantauan pukul 07.00 WIB, elevasi waduk tercatat berada di angka 76,80 meter di atas permukaan laut (mdpl), naik sekitar 12 sentimeter dibandingkan sehari sebelumnya yang berada di level 76,68 mdpl.
"Debit air masuk (inflow) dan debit air keluar melalui turbin (outflow) saat ini seimbang, masing-masing sebesar 310,3 meter kubik per detik. Dengan kondisi ini, elevasi waduk relatif stabil,"sebut Zulfan.