Lem Cap Kambing Ditemukan Di sekitar TKP

24 Kuburan Dirusak OTK

24 Kuburan Dirusak OTK

BAGANSIAPIAPI (HR)- Sebanyak 24 kuburan masyarakat Tionghoa di Pelabuhan Baru, Kelurahan Bagan Barat dirusak orang tak dikenal atau OTK. Banyak bagian kuburan yang dikeramik rusak parah. Bahkan ada pagar besi yang hilang.

Puluhan warga Tionghoa yang mendapatkan infromasi ini langsung datang ke lokasi, Kamis (23/4) pagi. Suasana pagi itu membuat orang berduyun-duyun datang di Pekuburan Tionghoa, ada yang menggunakan sepeda motor ada juga yang menggunakan becak. Kejadian ini juga sontak membuat warga sekitar kaget dan ingin melihat langsung lokasi.

Salah seorang tokoh masyarakat Tionghoa Aan (37) menyayangkan kejadian ini dan meminta aparat kepolisian mengusut kejadian ini dengan tuntas. "Ini tak bisa dibiarkan, apalagi yang dirusak kuburan, tentu kami tak terima,” katanya. Ia pun bertanya motif di balik pengrusakan ini. “Orang sudah meninggal saja tak bisa mau tenang, apalagi orang hidup,” katanya kesal.

Aan yang saat itu menggunkan baju putih melihat satu per satu kuburun yang dirusak. Puing-puing keramik dan bagian kuburan berserakan di sekitar lokasi. Dikhawatirkan kejadian ini bisa memicu isu sara. “Kita takutkan nantinya ada keributan suku dan agama, jadi harapan kita bisa segera diusut tuntas,” jelasnya.

Setelah dihitung sebanyak 24 kuburan dirusak oleh OTK, bahkan sanak keluarga telah melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Bangko. Mendapat infromasi tersebut Kaposlek Bangko Kompol Nurhadi Ismanto bersama Wakapolsek AKP Dodi dan Kanit Reskrim Iptu Billy langsung menuju ke lokasi.

“Sementara ini kita selidiki dulu, sampai saat ini memang belum diketahui apa motif pelaku melakukan pengrusakan,” kata Kapolsek.

Pihak kepolisian langsung menyisir lokasi di sekitar kuburan terdapat puluhan plastik lem cap kambing yang baru saja digunakan. “Dugaan kita sebelum pengruskan pelaku terlebih dahulu mengisap lem, melihat tanda-tanda yang kita temukan di Lokasi,” katanya.

Sementara alat yang digunakan merusak kuburan diduga berupa barang keras. "Bisa jadi memakai martil atau sejenis alat lainnya,” jelas Kapolsek.

Polisi lalu memgambil sampel puing-puing yang dirusak untuk dilakukan penyelidikan, namun hingga kemarin belum ada satu pun saksi yang diperiksa. “Belum ada saksi, karena penjaganya juga kita belum ketahui siapa orangnya,” terang Kapolsek.***