RIAUMANDIRI.CO - Klub Zulmi Inline Skate sebagai klub sepatu roda pertama di kota Pekanbaru mulai kembali exist, dan berkembang pesat setelah klub ini fakum dan terpecah 2 tahun yang lalu.

Kekuatan Zulmi Inline Skate mulai dibangun kembali tepatnya pada akhir 2020 dan mengikuti turnamen resmi perdananya pada juli 2021 di Kota Pariaman dengan target mengasah jam terbang atlet-atletnya. Meski memperoleh beberapa medali tetapi klub ini masih jauh dari level juara umum.

Klub sepatu roda yang bermarkas latihan di lapangan Helipad Stadion Utama Riau di Jl. Naga Sakti Panam ini terus berkembang dengan jumlah atlet sekitar 40 lebih saat ini mulai menarget prestasi di ajang-ajang lomba sepatu roda cepat baik setingkat kota Pekanbaru sampai setingkat Sumatra.

Baru-buru ini klub yang dilatih oleh Coach Recky Zulmi tersebut mengikuti even Hangtuah Cup 2022 yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Februari di venue sepatu roda Siak. Setelah setahun membangun kekuatan baru, akhirnya Zulmi Inline Skate berhasil menyabet tropi Juara Umum 3 kelas standar pada ajang Hangtuah cup tersebut.

Melalui ketua harian Zulmi Inline Skate, Ilfiza Hendra,SE yang menerima tropi dan hadiah membeberkan bahwa kunci kesuksesan bangkitnya klub ini adalah kemampuan klub mencapai tahapan target-target yang ditetapkan baik dari segi atlet maupun pengurus.

"Tentunya peran orang tua sangat besar dalam mengantarkan anak²nya untuk berlatih dan mensupport dalam hal peralatan agar atlet mencapai kesuksesan," ujar Ilfiza Hendra.

Pada even Hangtuah Cup 2022 ini diikuti oleh 11 klub yang ada di Sumatera. Terdiri dari 1 klub dari Medan, 2 klub dari Jambi, 1 klub dari Sumbar, 1 klub dari Siak dan 6 klub lainnya dari Kota Pekanbaru.

Pada even Hangtuah Cup ini juara umum kelas speed, juara umum 1 dimenangkan oleh MIS Medan, Juara umum 2 oleh Hils Pekanbaru dan Juara umum 3 oleh JIS Jambi. Sedangkan juara umum kelas standar juara umum 1 dimenangkan oleh Hils Pekanbaru, juara umum 2 oleh RIS Pekanbaru dan Juara Umum 3 oleh klub Zulmi dengan 5 emas 4 perak dan 5 perunggu.

 

Kontributor: Hendrik

Editor : Nandra F Piliang