Muncul di Pemukiman, Tapir Sakit dengan Pipi Berulat Dievakuasi BBKSDA Riau
RIAUMANDIRI.CO - Kemunculan seekor tapir di pemukiman warga Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi membuat heboh.
Pasalnya, satwa yang disebut warga setempat dengan istilah cipan itu tak biasa. Hampir selama dua hari sejak Jumat (12/11), tapir tersebut bekeliaran di desa itu.
Salah seorang warga setempat, Raja Muhammad Deprian, mempertanyakan apakah kehadiran satwa bernama latin tapirus indicus berbahaya dan menyerang warga.
Setelah didekati, ternyata satwa kategori dilindungi itu sedang sakit dan butuh pertolongan. Pipi sebelah kanan terluka dan sudah berulaa. Tapir itu tampak memprihatinkan.
Akhirnya, warga bersama-sama memantau keberadaan tapir. Keesokan harinya, Sabtu (13/11) mengabarkan kepihak Balai Besar Komservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
"Tim Bidang KSDA Wilayah I Rengat turun ke lokasi, kemudian tim medis BBKSDA Riau menyusul dari Pekanbaru," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono, Selasa (16/11).
Tim gabungan tersebut, turun ditemani warga juga bersama Sekretaris Desa (Sekdes) Lubung Ambacang langsung ke lokasi keberadaan satwa itu.
"Tapir sudah satu hari berada di kebun milik warga. Tim mengamankan satwa, langsung diberi air minum, makanan. Itu sebagai upaya pertolongan pertama agar satwa tetap terjaga," ulasnya.
Tapir jantan yang diperkirakan berumur 5 tahun dengan panjang 1,2 meter itu kondisinya sangat lemah.
"Kondisinya lemah, ada luka membusuk di bagian pinggir mata sebelah kanan. Perilakunya relatif jinak tidak takut dengan kedatangan manusia," sambungnya.
Tim segera melakukan pertolongan medis pada lukanya. Pemberian obat untuk pencegahan infeksipun dilakukan.
Melihat kondisi satwa yang terluka cukup serius, tim memutuskan untuk mengevakuasi tapir ke kandang transit satwa Balai Besar KSDA Riau agar dapat dirawat secara intensif.
"Saat ini tapir dimasukkan ke kandang evakuasi yang telah dipersiapkan," singkatnya.
.jpeg)
