Wako Pekanbaru Klaim Sudah Jalankan 3T, Warga Rumbai Ngaku Tak Ada Tracing Kasus Positif Covid-19

Wako Pekanbaru Klaim Sudah Jalankan 3T, Warga Rumbai Ngaku Tak Ada Tracing Kasus Positif Covid-19

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Kota Pekanbaru masih menjadi daerah penyebaran Covid-19 tertinggi di Riau. Bahkan pada Sabtu (19/9) kemarin, sebanyak 190 orang terpapar Covid-19. 

Hingga saat ini total terkonfirmasi positif di Pekanbaru mencapai 2.227 orang, disusul Siak 642 orang, Kampar 566 orang, dan Kota Dumai 521 orang. 

Penyebaran kasus pasien positif di Pekanbaru ini, banyak dari klaster keluarga. Hal ini akibat lemahnya pengawasan dari Satgas Kota Pekanbaru dalam mengawasi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG), yang terkonfirmasi positif mengisolasi mandiri di rumah. Sebagian besar dari mereka masih bebas berkeliaran.


Selain itu tracing dan tracking terhadap orang yang positif juga tidak begitu efektif dijalankan. Sehingga untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 menjadi lambat. Banyak warga mengkhawatirkan, lemahnya pengawasan ini menyebabkan Covid-19 mudah menyebar.

Salah seorang warga Rumbai Pesisir, Limbungan Baru, mengakui, bahwa tidak ada tracing dan tracking terhadap warga yang positif Covid-19. Bahkan ada pembiaran di lokasi rumah pasien positif oleh Puskesmas. Penyemprotan disinfektan pun tidak dilakukan. 

“Warga kami ada dua orang positif dan sudah diumumkan, tapi tidak ada dilakukan tracing, baik dengan tetangganya maupun dengan orang terdekatnya. Tidak ada petugas kesehatan dari puskesmas maupun dari RSUD yang datang. Sekarang warga kami itu masih dirawat, dan rumahnya kosong,” jelas Nazar, warga Kelurahan Limbungan Baru, Ahad (20/9/2020).

“Dan rumah warga yang positif disemprot disinfektan oleh petugas BPBD Riau, itupun diminta tolong oleh warga yang kenal dengan BPBD. Kalau tidak ada yah tidak dilakukan disinfektan. Petugas BPBD Riau menyemprotkan disinfektan di rumah pasien, tetangga, dan juga musala terdekat,” katanya lagi.

Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT, saat dikonfirmasi terkait lemahnya pengawasan dan 3T (testing, tracing, treatment), mengaku telah menjalaninya, termasuk penerapan 4M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan Menghindari Kerumunan).

“Saya kira melalui petugas kita di kecamatan, puskemas-puskesmas, itu semua kita lakukan. Jadi semua sudah dijalankan,” ujar Wali Kota, usai mengadakan rapat bersama Gubernur Riau dan unsur Forkopimda. 

“Sekali lagi kami Pemerintah Kota berusaha secepat mungkin, tetapi tidak cukup hanya pemerintah. Kita bekerja semaksimal mungkin, mari kita imbau masyarakat menerapkan 4M, kalau 3T saja dijalankan 4M tidak berjalan, sama saja bohong hasilnya,” tegas Firdaus. 


Reporter: Nurmadi



Tags Corona