Pengamat Soal Eet Gunakan Helikopter BNPB: Pesan Dalam Tayangan Video Sangat Jelas

Pengamat Soal Eet Gunakan Helikopter BNPB: Pesan Dalam Tayangan Video Sangat Jelas

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Beredarnya tayangan video penggunaan helikopter bertuliskan BNPB oleh Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet yang diduga digunakan dalam kegiatan partai politik beberapa hari lalu mengundang respons dan pendapat banyak pihak. 

Pengamat Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Riau Jayus, SSos, MIKom, mengatakan pesan dalam tayangan itu sangat jelas maknanya.

"Bagi saya, beredarnya tayangan video itu sangat jelas simbol-simbol dan makna pesannya. Siapa menggunakan apa, dalam hal apa dan bagaimana," ujar Jayus yang juga Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi PW Pemuda Muhammadiyah Riau, Kamis (27/8/2020) di Pekanbaru 


Jayus kemudian menyebut konten dalam video itu tidak perlu diperjelas atau bahkan dibantah oleh Ketua DPRD Riau dan Gubernur. Karena justru akan semakin mempekuat kebenaran video itu yang pada akhirnya dapat mengesankan bahwa Ketua DPRD dan Gubernur Riau sama-sama berusaha menutupi penggunaan helikopter itu.

"Sudah-sudahlah, Ketua DPRD dan Gubernur akui saja, helikopter itu digunakan untuk kepentingan kegiatan apa. Bagaimanapun penjelasan atau sangkalan itu tidak akan mengubah persepsi publik. Simaklah lagi dengan seksama video itu," jelas Jayus lagi.

Selanjutnya terkait pendapat Gubernur Riau Syamsuar yang menyebut bahwa video itu terkait politik karena Eet merupakan salah seorang kandidat paslon Bupati Bengkalis, Jayus menegaskan bahwa itu sebuah konsekuensi.

"Dari tayangannya, video ini kan sengaja direkam bahkan ada penjelasan si perekam lalu entah sengaja atau tidak tersebar, maka konsekuensinya ya harus diterima. Ada stimulus maka ada respons," jelasnya.

Jayus menilai dari sisi etik dipandang kurang tepat. Oleh karena itu menurutnya hal-hal seperti ini sebaiknya juga diatur oleh pihak terkait sehingga tidak menimbulkan polemik.

"Saya kira terkait peruntukan penggunaannya harus diatur" ujarnya mengakhiri.