Sang Ibu Kehilangan Pekerjaan, Kini Salsa Tidak Mampu Membayar SPP

Sang Ibu Kehilangan Pekerjaan, Kini Salsa Tidak Mampu Membayar SPP

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Salsa Bila Maharani merupakan satu dari ribuan anak yatim yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. Pasalnya, sejak ayahnya meninggal dunia 13 tahun yang lalu, Salsa dan keluarga mengalami kesulitan ekonomi. Terlebih saat virus corona mewabah di Indonesia.

Saat ini Salsa tinggal di sebuah rumah kontrakan bersama adik dan ibunya, tepatnya di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gg Panda II RT 003 RW 004, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau.

Meski demikian, menjadi yatim dan hidup dalam kondisi ekonomi yang semakin susah tak sedikit pun mematahkan semangat Salsa dalam mencari ilmu agar kelak bisa meraih impiannya menjadi arsitek.


Namun sayang, remaja berusia 16 tahun itu kini mengalami kendala untuk membayar SPP. Pasalnya, sejak virus corona mewabah kini sang ibu kehilangan pekerjaannya, menjadi penjual gorengan dan buruh antar jemput sekolah. Sebab, sejak ada pandemi, kini sekolah libur.

"Upah dari antar jemput tersebut per bulannya 600-800 ribu dan itu hanya bisa buat bayar kontrakan dan listrik. Sedangkan untuk makan dan lainnya ia membikin gorengan yang ia jual di kantin dan warung. Dari keuntungan tersebut hanya bisa buat beli setengah sampai satu kilogram beras dan ikan," kata Kepala Cabang Rumah Yatim Riau, Ramdan.

Sejak itu pula, sang ibu memutar otak untuk bisa terus bertahan hidup. Terlebih anak keduanya pun membutuhkan biaya pendidikan yang cukup besar karena baru akan masuk SMK. Akhirnya sang ibu memutuskan untuk berdagang, dengan penghasilan hanya Rp10 ribu per hari.

Alhasil karena kondisi itulah, kini bocah yang akan naik kelas 11 di SMK Hasanah itu mengalami kendala membayar SPP dan telah menunggak selama beberapa bulan.

"Dengan raut muka yang sedih dan bingung, Ibunya melontarkan kesusahannya. Jangankan buat bayar tunggakan anak sekolah buat kontrakan pun ia dua bulan belum bisa bayar. Ia pun terpaksa harus menggadaikan hp untuk bayar listrik dan kebutuhan lainnya," imbuh Ramdan.

Atas kondisinya tersebut, Rumah Yatim Cabang Riau memberikan bantuan kebutuhan pendidikan bagi Salsa Bila Maharani melalui Program Beasiswa Pendidikan Dhuafa. Bantuan itu diberikan untuk melunasi seluruh tunggakan administrasi yang dialami Salsa.

Selain bantuan pendidikan, Rumah Yatim memberikan bantuan sembako untuk Salsa dan keluarga. Diharapkan bantuan tersebut bisa memenuhi kebutuhan makan mereka selama beberapa minggu ke depan.

Mari mengulurkan tangan untuk membantu Salsa-Salsa lainnya. Karena sedikit kebaikanmu sangat berarti untuk mereka yang membutuhkan.

Yuk bersedekah bersama Rumah Yatim melalui rekening BCA 220 139 8888, Mandiri 1720 000 384 125 (A.n. Yayasan Rumah Yatim Arrohman).