Disdik Riau Nyatakan UN Tetap Dilaksanakan Meskipun Heboh Isu Virus Corona

Disdik Riau Nyatakan UN Tetap Dilaksanakan Meskipun Heboh Isu Virus Corona

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyatakan bahwa Ujian Nasional (UN) akan tetap dilaksanakan meski saat ini kondisi di masyarakat heboh dengan isu wabah virus corona atau covid-19. Disdik Riau mengeluarkan Surat Edaran tentang Protokol Pelaksanaan UN 2019/2020 untuk Penanganan Penyebaran Virus Corona. 

Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kaharuddin menjelaskan, UN akan dilaksanakan dengan pengawasan ekstra hati-hati serta mengikuti protokol Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus pada Satuan Pendidikan.

Kaharuddin mengatakan, surat edaran tersebut dibuat menindaklanjuti surat dari Ketua Badan Standar Nasional (BSN) tentang protokol pelaksanaan UN 2019/2020 untuk penanganan penyebaran Covid-19. 


"Ujian Nasional tetap dilaksankan sesuai jadwal. Namun pelaksanannya memperhatikan protokol kesehatan, dan selama penyelenggaraan ujian warga sekolah agar memperhatikan hal-hal pencegahan dini Covid-19," kata Kaharuddin, Sabtu (14/3/2020).

Kaharuddin menerangkan, ada delapan poin penting dalam surat edaran Disdik tersebut. Pertama, menghindari kontak fisik langsung seperti bersalaman, ciuman tangan dan sebagainya dengan satu sama lain sebelum selama dan sesudah ujian. 

Kedua, mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer/disinfectant/antiseptik sebelum dan sesudah ujian.

"Kemudian, tidak memaksakan hadir di sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan dan sesak nafas. Khusus peserta ujian agar tidak memaksakan mengikuti ujian dan dapat mengikuti ujian pada waktu lain yang akan ditetapkan pusat asesmen dan pembelajaran," ujar Kaharuddin,

Selanjutnya Memastikan ketersediaan alat pembersih sekali pakai di depan ruang ujian. Lalu membersihkan ruang ujian sebelum dan sesudah digunakan untuk setiap sesi ujian. Pembersihan dilakukan menggunakan disinfektan untuk seluruh piranti yang digunakan oleh peserta UN, seperti hendel pintu, saklar lampu, komputer, papan ketik (keyboard), mouse, kursi, meja dan alat tulis.

"Setelah itu memastikan pengisian daftar hadir ujian terhindar dari potensi paparan Covid-19 antar peserta UN, antara lain menghindari penggunaan alat tulis yang dipakai bersama," imbuhnya.

Poin selanjutnya yaitu, peserta UN tidak saling meminjam alat tulis atau peralatan lainnya. Dan terakhir, jika ditemukan warga sekolah mengalami gejala infeksi 19, kepala sekolah harus segera meminta yang bersangkutan untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat. 

"Jika terdapat kasus dalam jumlah besar kepala sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat," tutup Kaharuddin.


Reporter: Rico Mardianto