Terus Bekerja Urus Corona, Doni Monardo Salat Id di Kantor BNPB

Terus Bekerja Urus Corona, Doni Monardo Salat Id di Kantor BNPB

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, melangsungkan Salat Id di kantor BNPB, yang sudah menjadi kediamannya berbulan-bulan sejak menangani pandemi. Masih harus bekerja, Doni beserta jajarannya tak salat Id bersama keluarga.

Salat Id 'kecil-kecilan' di Kantor BNPB dilangsungkan di Ruang Serbaguna Sutopo, Jakarta, Ahad (24/5/2020). Peserta Salat Id ini menggunakan masker dan menerapkan psychical distancing.

"Mereka menjalankan salat Id 'di kediaman' sesuai anjuran untuk salat di rumah saja, karena sudah 10 minggu kantor BNPB menjadi rumahnya," ungkap Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah, yang juga mengikuti Salat Id bersama Doni Monardo.


Ruang Serbaguna Sutopo, yang diresmikan Doni Monardo pada 1 Agustus 2019, biasa digunakan untuk acara skala besar dengan jumlah peserta bisa mencapai ratusan orang. Namun, karena protokol kesehatan virus Corona, panitia Salat Id hanya mengizinkan ruangan digunakan untuk 10 orang.

"Jalannya Salat Idul Fitri menjadi sangat khidmat. Jamaah bersama-sama memanjatkan doa. Bermunajat dari ketinggian 75 meter dari permukaan tanah, berharap virus Corona segera sirna," jelas Egy.

Wakil Sekjen Dewan Pimpinan MUI Dr H Nadjamuddin Ramly menjadi khatib dalam Salat Id yang digelar di kantor BNPB. Nadjamudin, yang juga pengajar di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, membawakan topik soal kehidupan new normal di tengah pandemi Corona dalam khutbahnya.

"Saat ini Allah Jallajalalu menguji umatnya dengan wabah pandemi yang sangat berbahaya dan mematikan (Coronavirus Disease 2019/COVID-19), sebagaimana Firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah pada ayat 155-156," kata Nadjamudin.

"Ke depan, kita harus memulai kehidupan normal baru dengan membudayakan protokol kesehatan sebagai karakter pribadi. Dari karakter pribadi, nantinya bergulir menjadi gerakan budaya baru di kalangan umat Islam dan bangsa Indonesia," imbuhnya.

Dalam khutbahnya, Nadjamudin menyitir jargon '4 Sehat 5 Sempurna Baru' versi masa kini. Pola hidup sehat di era pandemi ini juga diharapkan menjadi tradisi yang melekat di kehidupan pasca-pandemi nanti.

"Pertama, senantiasa menggunakan masker; kedua, jaga jarak sehat; tiga, selalu mencuci tangan; empat, olahraga yang teratur/Istirahat yang cukup/tidak panik; dan lima, makan makanan bergizi, halal, dan baik. Jika protokol kesehatan ini telah menjadi gerakan masif dan membudaya, maka dengan sendirinya akan memutus mata rantai berjangkit dan menularnya virus Corona," paparnya.

Usai Salat Id, Doni dan jajarannya sempat bersilaturahmi sebentar sebelum melanjutkan pekerjaannya. Dengan menerapkan protokol kesehatan, mereka saling bermaaf-maafan. Kemudian Doni dan jajaran makan ketupat hingga coto Makassar.

Pada Sabtu (23/5), Doni dan sejumlah staf juga buka puasa bersama di kantor BNPB. Mereka menghabiskan akhir Ramadhan tanpa keluarga karena harus terus bekerja menangani pandemi Corona.