Soal Maju di Pilpres 2024, Sandi: Saya Tak Mau Berandai-andai yang Penting Berbuat Dulu

Soal Maju di Pilpres 2024, Sandi: Saya Tak Mau Berandai-andai yang Penting Berbuat Dulu

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Sandiaga Uno bicara soal peluangnya untuk maju dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024. Sebelumnya, pria yang beken disapa Sandi ini sudah mencicipi kontes Pemilu pada 2019, saat maju menjadi Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto.

Soal Pemilu 2024, Sandi mengatakan, biarkan proses politik berjalan, nantinya dalam Pemilu akan dikomandoi partai-partai. Yang jelas, dia menyebut saat ini masih nyaman berada di luar pemerintahan, sambil berkontribusi untuk masyarakat.

"Ini kan proses politik nggak bisa saya atur-atur, ini akan sarat dengan politik yang dikomandoi partai-partai. Saya nggak mau berandai andai jauh ke depan, yang penting saya bisa kontribusi ke masyarakat," kata Sandi dalam sebuah diskusi webinar bertajuk The New Normal Ekonomi-Politik Indonesia, Jumat (22/5/2020).


"Kalau sampai sekarang sih saya memutuskan untuk tetap berada di luar pemerintah," lanjutnya.

Dia mengatakan mungkin mendekati 2024 baru ada pembicaraan lanjut soal peluang maju di Pilpres. Sandi bercerita, dahulu sebelum maju menjadi Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2019 pun dia tidak merencanakan apapun hanya mengikuti proses politik yang terjadi.

"Mungkin di 2022 atau awal 2023 mendekati proses politik ini mungkin akan dibicarakan, proses politik akan berjalan lah. Tahun 2018 Agustus kemarin sebelum nominasinya aja saya nggak tau keadaan seperti apa kan, ini akan sama kayaknya ke depan, saya sih nggak pernah punya planning," papar Sandi.

Lebih lanjut dia bicara soal bedanya menjadi seorang politikus dan pebisnis. Menurutnya, jadi pebisnis perencanaan adalah hal utama, namun terjun di dunia politik dia mengatakan semua mengalir saja mengikuti keadaan.

Dia menegaskan mau jadi apapun dirinya ke depan, Sandi berjanji tetap akan berkontribusi untuk masyarakat.

"Nah ini juga saya bilang bisnis dan politik ada bedanya juga, kalau jadi pebisnis kan planning tuh harus jelas. Kalau politik ya sudah mengalir saja, jadi apapun saya ke depan, saya akan berkontribusi," jelas Sandi.

Sandi juga bicara soal suara mayoritas pada Pemilu 2024 akan dikuasai kalangan muda mudi milenial. Prediksinya, pemilih di bawah 35 tahun akan mendominasi hingga 55% jumlah suara yang ada.

"Kemungkinan yang akan menentukan pemimpin ke depan jelas secara demografi banyak ditentukan oleh isu-isu top of mind milenial. Saya kategorikan di bawah umur 35, itu ada 50-55% prediksi saya," ungkap Sandi.

Dia mengatakan bahwa ada dua isu penting yang akan menjadi fokus utama milenial. Pertama adalah penciptaan lapangan kerja.

"Isu-isu lapangan kerja apalagi new normal ini akan jadi pembicaraan, ini jadi pikiran utama bagi milenial," ujar Sandi.

Isu kedua adalah masalah biaya hidup, menurut Sandi meski angka inflasi disebut rendah nyatanya masih banyak soal keluhan biaya hidup. Dari harga sembako sampai iuran BPJS.

"Lalu biaya hidup, cost living. Ini kan inflasi rendah tapi data anekdotal yang saya pegang itu semua orang banyak keluhkan biaya hidup makin tinggi, biaya seperti sembako, biaya sekolah anak, iuran BPJS," pungkas Sandi.