Makanan di Dapur Umum Purna MTQ Pekanbaru Hanya untuk Warga Miskin yang Sudah Terdata

Makanan di Dapur Umum Purna MTQ Pekanbaru Hanya untuk Warga Miskin yang Sudah Terdata

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Sosial telah mendirikan dapur umum di Purna MTQ pasca ditetapkannya status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru. Dapur umum ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin, tukang ojek dan supir taksi yang dalam perjalanan membutuhkan makan siang.

Untuk warga Pekanbaru yang masuk dalam masyarakat miskin, nasi kotak dari dapur umum Pemprov Riau ini akan diserahkan langsung oleh Dinas Sosial Pekanbaru, di titik-titik yang telah didata oleh Pemko Pekanbaru, bukan datang ke dapur umum di Purna MTQ.

Kepala Dinas Sosial Riau, Darius Husin menjelaskan, di hari pertama dan kedua dibukanya dapur umum Covid-19, banyak warga Pekanbaru datang ke dapur umum untuk meminta nasi kotak, seolah-olah diarahkan untuk datang. Sementara dari aturan yang dibuat di posko dapur umum tersebut, tidak diberikan kepada masyarakat yang datang langsung.


“Jadi kami perlu jelaskan, dapur umum ini untuk masyarakat miskin di Pekanbaru. Diserahkan oleh pihak Pemko langsung ke titik-titik, di mana ada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu bagi tukang ojek dan taksi yang kebetulan membutuhkan makan siang,” jelas Darius Husin, Ahad (19/4/2020).

“Dapur umum ini kan di sana ada dari TNI/Polrinya yang ikut membantu memasak. Dan dari pihak Pemkonya kami minta bekerjasama membagikan, tapi bukan langsung datang ke posko itu masyarakatnya. Kita ini kan dalam suasana PSBB makanya nasi kotaknya diantar ke rumah masyarakat miskin melalui Dinsos Kota,” jelas Darius lagi.

Lebih jauh dikatakan Darius, untuk meluruskan pemberitaan yang beredar saat ini, dimana masyarakat datang berbondong-bondng ke dapur umum ini bisa memahaminya. Bahwa dapur umum ini tidak diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Kota Pekanbaru, tapi bagi masyarakat miskin dan diantar langsung, bukan datang ke dapur umum.

“Perlu kami sampaikan, jika kami tidak pernah meminta warga baik melalui pesan whatsapp dan sebagainya untuk datang ke Dapur Umum Purna MTQ mengambil nasi. Kami juga heran, kok tiba-tiba ada pesan berantai melalui whatsapp seolah-olah warga diminta datang ke dapur umum. Padahal, kami tidak pernah membuat pesan tersebut," katanya.


Reporter: Nurmadi