Amankan Demo, Polisi di Kendari Dilempari Tinja dan Batu

Amankan Demo, Polisi di Kendari Dilempari Tinja dan Batu

RIAUMANDIRI.ID, KENDARI - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah massa di Polda Sulawesi Tenggara, Senin (28/10) berakhir ricuh. Massa yang berasal dari mahasiswa itu melempari anggota kepolisian yang berjaga dengan menggunakan tinja.

"Benar, anggota kami (ada) yang dilempari kotoran tinja. (foto) di medsos sudah tersebar ya, karena memang itu faktanya jadi kotoran tinja itu dilemparkan dari arah massa pengunjuk rasa," kata Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart saat dihubungi, Selasa (29/10/2019).

"Tapi yang jelas menimbulkan bau seperti kotoran tinja," ujar Harry.


Selain itu, Harry menambahkan massa juga melempari anggota kepolisian yang berjaga menggunakan batu. Akibatnya, Dirpolair Polda Sultra Kombes Andi Anugerah yang berjaga di lokasi terkena lemparan batu.

"Dari aksi kemarin ada korban yaitu Dirpolair menderita luka akibat lemparan batu dari massa pengunjuk rasa. Saat ini bapak Dirpolair diberikan tindakan medis dan dirawat di RS Bhayangkara. Baru saja Bapak Kapolda dan Wakapolda beserta rombongan membesuk Dirpolair," ucap Harry.

Harry memastikan Polda Sultra akan mengusut kasus pelemparan kotoran tinja dan pelemparan batu kepada anggota yang berjaga. Saat ini tim masih bekerja melakukan penyelidikan.

"Tetap kita lakukan pengusutan kita lakukan penyelidikan ya. Karena apa yang mereka lakukan bukan lagi wujud dari unjuk rasa ya, tapi sudah perbuatan anarkis," tegas Harry.

Sebagai informasi, aksi demonstrasi yang digelar Senin itu terkait  kasus tewasnya dua mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO), Randy dan Yusuf Kardawi, saat demonstrasi di Depan Gedung DPRD Sultra, Kamis lalu (26/9). Pendemo meminta agar kasus penembakan segera diusut tuntas dan pelaku segera ditangkap.

"Kami menuntut agar bertemu dengan tim investigasi kasus tewasnya Randy dan Yusuf Kardawi. Ketua tim investigasi di sini adalah Kapolda Sultra. Kami meminta bertemu agar tim investigasi menjelaskan sejauh mana perkembangan kasus ini," teriak orator. 

"Karena sudah satu bulan lebih, kasus penembakan yang menewaskan dua rekan kami belum terungkap," sambungnya.**