Padamkan Kebakaran Lahan di Pelalawan, Ratusan Prajurit TNI Diterjunkan

Padamkan Kebakaran Lahan di Pelalawan, Ratusan Prajurit TNI Diterjunkan

RIAUMANDIRI.CO - Sebanyak 200 prajurit TNI diterjunkan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang melanda Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Upaya pemadaman titik-titik api di kabupaten tetangga Kota Pekanbaru yang menyebabkan ibu kota provinsi Riau tersebut terpapar asap telah berlangsung selama sepekan lamanya. Bahkan, Komandan Distrik Militer 0313/Kampar, Letkol Inf Aidil Amin turun langsung mengomandoi upaya pemadaman kebakaran.

"Total lebih 200 TNI terjun untuk memadamkan titik api di tiga tempat, Desa Penarikan, Desa Badagu dan Desa Sering yang terletak di Kabupaten Pelalawan," kata Aidil, Ahad (4/8/2019).


Dia mengatakan, prajurit TNI yang dikerahkan ke lokasi kebakaran terus diperkuat, dari awalnya yang berjumlah 150 prajurit. Saat ini terdapat 55 prajurit TNI dari Kodim 0313 Kampar dan 150 prajurit TNI dari Arhanud 13 Pekanbaru telah berada di lokasi.

Mereka semua bergabung dengan tim satuan tugas Karhutla Riau yang terdiri dari Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta masyarakat.

Ia mengakui anggotanya mulai mengalami kelelahan dan gangguan kesehatan selama upaya pemadaman berlangsung. Mulai dari mual dan mata perih. Untuk itu, sebagai atasan dia meminta kepada prajurit agar terus menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin istirahat.

Selain itu dia juga meminta kepada masyarakat agar menghentikan aksi pembakaran lahan saat musim kemarau ini. Dia juga mendukung aparat kepolisian untuk mengungkap para pelaku pembakaran lahan hingga menimbulkan efek jera dan tidak terulang kembali.

"Kami dukung tugas kepolisian, dan berharap segera menangkap pelaku yang membuat udara di Riau semakin buruk dan dapat mendatangkan penyakit pernafasan dan lainnya," tuturnya.

Pelalawan menjadi salah satu wilayah yang babak belur dihajar kebakaran hutan dan lahan di Riau. Dampak dari kebakaran Pelalawan membuat kualitas udara di wilayah itu memburuk. Bahkan, pada medio pekan ini cuaca buruk membuat jarak pandang di Pelalawan menurun drastis hingga 800 meter.

Selain itu, dampak kebakaran di Pelalawan yang disebut telah meluas hingga taman nasional Tesso Nilo itu membuat udara di Kota Pekanbaru memburuk selama sepekan terakhir.