Menyongsong MEA

ISPI Fokus Dukung Percepatan Swasembada Pangan

ISPI Fokus Dukung Percepatan Swasembada Pangan

PEKANBARU(HR)-Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia bertekad memajukan sektor pertanian dari Sabang sampai Merauke, guna menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean. Sebagai bentuk mewujudkan cita-cita itu, digelar Seminar Nasional, Rakornas dan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian (LKMP) ISMPI di Gedung Islamic Centre UIN Suska Riau, Selasa (17/3). Kegiatan dihadiri sekitar 200 orang perwakilan BEM Fakultas Pertanian se-Indonesia dari 45 Universitas yang tersebar di seluruh Indonesia. UIN Suska Riau selaku panitia dalam kegiatan tersebut mengagendakan acara ini dilaksanakan selama enam hari, yakni dari tanggal 17-22 Maret mendatang. Kegiatan yang bertemakan "Cita cita Bangsa Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Asia Pasific", menghadirkan beberapa keynote speaker yakni, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan, Arif Satria, Perwakilan Serikat Indonesia (SPI), Hendry Saragih, Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Sarsito Warhono Baib Subroto, Staf Ahli Informasi dan Komunikasi dan olahraga, Amung Ma'mun, dan Kepala BPPKP, Aliman Makmun. "Motivasi yang tinggi untuk mengembangkan pertanian di Indonesia merupakan langkah yang tepat untuk antisipasi krisis pangan ke depannya. Dengan cara mengaktifkan mahasiswa krisis pangan yang diperkirakan terjadi di masa akan datang ini bisa di atasi," terang Sarsito. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa negara ini jangan mau untuk disuapi bahan pokok oleh negara tetangga, karena negara ini mampu untuk memegamg sektor pertanian. "Mari kita ubah paradigma kita, kita bisa kalau kita mau melakukan, kebijakan harga berpihak kepada petani dan petani menjadi sejahtera," lanjutnya. Selanjutnya, Rektor UIN Suska Riau, Prof Munzir Hitami, menjelaskan, kegiatan ini didukung penuh pihak akademis, karena dengan program ini mendukung para petani dalam meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya. "Kita ingin mahasiswa itu membimbing para petani mewujudkan swasembada pangan supaya masyarakat tidak bergantung lagi pada petani ekspor," paparnya.(nal)