Dubes China Temui Ketua Umum PP Muhammadiyah Membicarakan Nasib Muslim Uighur

Dubes China Temui Ketua Umum PP Muhammadiyah Membicarakan Nasib Muslim Uighur

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir membahas sejumlah isu, termasuk tentang kondisi etnis Uighur di Provinsi Xinjiang, China, Jumat (27/12/2018) di Jakarta.

"Dengan adanya isu tindakan tertentu yang dianggap menjadi persoalan kemanusiaan, PP Muhammadiyah sudah menerima keterangan dari Dubes China secara terbuka," kata Haedar usai kedua pihak melakukan pertemuan tertutup.

Haedar menyampaikan pihaknya telah memberi masukan kepada Pemerintah China terkait maraknya pemberitaan soal isu keadaan yang dialami etnis Uighur.


"Dengan tetap menghormati politik dalam negeri China, kami memberi masukan, selain memberi penjelasan secara terbuka, Provinsi Xinjiang juga dibuat terbuka secara internasional," kata Haedar.

Menanggapi masukan tersebut, Dubes Xiao Qian mengundang perwakilan Muhammadiyah untuk mengunjungi Xinjiang dan melihat langsung kondisi di sana.

Selain itu, Xiao memaparkan bahwa kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di Xinjiang berjalan dengan damai. Xiao menampik isu diskriminasi agama dan menegaskan bahwa China melindungi kebebasan beragama penduduknya.

Merunut laporan Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial dan investigasi Amnesti Internasional, terdapat indikasi pelanggaran HAM pada etnis Uighur China.

Dalam tanya jawab yang diunggah di laman resmi kedutaan, China membantah pemberitaan yang menyebut telah terjadi diskriminasi dan pelanggaran HAM.

Adapun dugaan kamp detensi terhadap etnis Uighur yang marak disampaikan, disebut China sebagai pusat pelatihan dan pendidikan vokasi bagi masyarakat yang terpapar paham radikal.