SERO SURVEI

Diskes Meranti Periksa PSK dan Napi

Diskes Meranti Periksa PSK dan Napi

SELATPANJANG (HR)- Dinas Kesehatan Kabupaten Meranti mencatat, hingga tahun 2014 terdapat 54 orang melakukan voluntary counseling test (VCT) untuk mendeteksi penyakit HIV/AIDS.

Dari jumlah tersebut, 31 orang diantaranya terdeteksi reaktif (positif) mengidap HIV, dan 23 positif AIDS.
Data tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr. Irwan Suwandi melalui Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dr. Ria, Kamis (5/3) kemarin.

Tes VCT dikatakan Ria, menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran penyakit HIV/AIDS. “Saat ini kesadaran masyarakat semakin meningkat. Mereka sukarela melakukan VCT untuk mendeteksi penyakit menular itu secara dini.

Untuk Selatpanjang katanya lagi, terdapat 2 lokasi yang bisa melakukan VCT HIV/AIDS. Yakni di RSUD dan UPT Puskesmas.

Saat ini Diskes juga aktif untuk melakukan penjaringan tersangka HIV/AIDS yaitu melalui kegiatan survei, dan juga tes di sejumlah tempat, salah satunya di Lembaga Permasyarakatan.

Sero Survei HIV (SSH) dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus HIV dan penyakit AIDS. Di satu titik lokasi, sedikitnya 221 orang diambil sampel darahnya untuk diteliti di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Pengambilan sampel darah sebagai bagian SSH dilakukan terhadap orang yang memiliki potensi besar terjangkit HIV. Yakni pekerja seks komersial (PSK). Untuk menghindari beban psikologis mereka yang diambil sampel darahnya, SSH dilakukan secara tertutup.

"Dengan cara ini, paling tidak bisa diketahui lebih dini masyarakat yang terjangkit virus HIV sehingga bisa segera diambil tindakan cepat kepada mereka,"jelasnya.

Diakui Ria, pihaknya kerap mengalami kesulitan saat melakukan kegiatan survei, sebab objek sasaran lebih dulu pergi sebelum petugas datang.
Padahal, survei ini penting untuk mereka sebagai pihak yang beresiko, maupun masyarakat lainnya yang kemungkinan melakukan kontak fisik dengan yang sudah tertular.

Terhadap mereka yang telah diketahui positif terjangkit HIV, sambung Ria, akan dilakukan konseling atau bimbingan secara diam-diam untuk menghindari beban psikologi yang bersangkutan.

Untuk itu, mereka yang telah diketahui secara medis mengidap HIV, akan dipantau secara khusus untuk menghindari penyebaran.(ali)