Komisi IV DPRD Riau Sidak, Progres Jembatan Siak IV di Bawah Target

Komisi IV DPRD Riau Sidak, Progres Jembatan Siak IV di Bawah Target
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV yang menghubungkan kawasan Rumbai dan Pekanbaru Kota belum menunjukan progres yang menggembirakan. Pasalnya, realisasi pekerjaan yang dilakukan PT Brantas Adipraya itu masih di bawah target yang ditetapkan.
 
Hal itu diketahui dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi IV DPRD Riau ke lokasi pembangunan, Kamis (3/5/2018). Kunjungan kerja lapangan untuk melihat langsung realisasi pembangunan Jembatan Siak IV.
 
Sidak dipimpin langsung Sekretaris Komisi IV DPRD Riau Asri Auzar bersama anggota Komisi IV lainnya, Sumiyanti, Yurjani Moga, Abdul Wahid dan Manahara Manurung. Sementara dari Dinas PUPR Riau teriihat hadir Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau, Yunannaris.
 
 
Dari sidak tersebut, diketahui realisasi pembangunan proyek yang dianggarkan sebesar Rp107 miliar pada APBD Riau Tahun Anggaran 2018 ini masih di bawah target yang disampaikan rekanan kepada komisi yang membidangi infrastruktur tersebut.
 
Sebelumnya, PT Brantas Abipraya menargetkan realisasi pembangunan sudah 35 persen pada awal Mei 2018 ini. Kenyataannya, realisasi pekerjaan masih berada di angka 21 persen.
 
"Nyatanya realisasi sampai bulan kelima ini baru 21 persen. Artinya, proyek ini berjalan sangat lambat, masih di bawah target. Mereka harus lembur untuk mengejar target supaya selesai Desember tahun (2018) ini," ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Riau Asri Auzar. 
 
Diterangkan Asri, proses penyelesaian pembangunan fisik ini termasuk lambat dalam proses pemasangan phylon, cable stay dan main span bentangan jembatan.
 
"Kunjungan memacu untuk berpacu sangat serius. Diharapkan pembangunan dapat selesaikan tahun sesuai keinginan kita dan masyarakat Riau," sebut Politisi Partai Demokrat itu.
 
 
Dari sidak tersebut, Asri menuturkan bahwa pihak rekanan tetap berkomitmen dan optimis dapat menyelesaikan pembangunan jembatan yang memiliki panjang jembatan 800 meter itu, hingga akhir tahun 2018 ini.
 
"Kita terus melakukan pengawasan. Sesuai skedul, 18 Desember ini kata mereka selesai, karena tahun depan tidak ada anggaran lagi. Sebab kalau tidak selesai jembatan ini sangat disayangkan pasti akan mangkrak lagi," kata Legislator asal Rokan Hilir (Rohil) itu.
 
Sementara itu, Hidayat selaku Project Manager PT Brantas Abipraya, menerangkan, tidak tercapainya realisasi pekerjaan pada Mei ini sebesar 35 persen dikarenakan adanya kendala cuaca dan resiko kerja. "Kendalanya, April lalu karena faktor cuaca. Dengan kerja ketinggian 60 meter resiko besar kecepatan angin," terang Hidayat.
 
Lebih lanjut dia mengatakan, penyelesaian pekerjaan yang membutuhkan waktu lama adalah tahapan pembangunan jembatan pada phylon kurang 7 segmen, cable stay dan main span 15 segmen yang harus dipasang.
 
Meski begitu, dia tetap optimis dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Untuk mengejar target, pihaknya akan menambah jam kerja. "Dengan menambah jam kerja, kita optimis jembatan ini selesai sesuai dengan kontrak kerja, dapat tuntas Desember tahun ini," yakin Hidayat.
 
Reporter : Dodi Ferdian
Editor : Mohd Moralis