TNI AU Lanud Rsn Pekanbaru Turunkan Paksa Pesawat Asing

TNI AU Lanud Rsn Pekanbaru Turunkan Paksa Pesawat Asing
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Satu unit pesawat sipil jenis Fokker dengan nomor ekor A-2804 tertangkap radar memasuki wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI tanpa izin. Saat dikonfirmasi dari darat, pesawat tersebut tidak memberikan jawaban. 
 
Melihat kondisi itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru yang dilengkapi Skadron 16 dan 12 serta diperkuat jet tempur F16 dan Hawk 100/200 langsung menerbangkan armadanya ke udara. 
 
Saat di udara, pilot F16 berupaya berkomunikasi dengan pilot pesawat asing yang diawaki sejumlah penumpang tersebut. Pilot berupaya mengusir pesawat itu, namun tidak kunjung memberikan respon yang baik sehingga harus diturunkan paksa. 
     
Tujuh menit berselang, pesawat tersebut telah mendarat di Lanud Rsn Pekanbaru. Tim gabungan prajurit khusus Paskhas 462 Pulanggeni, POM AU, hingga tim penjinak bom siaga sebelum pesawat mendarat. 
     
Dengan bersenjata lengkap laras panjang, prajurit TNI mengelilingi pesawat tersebut. Tampak tiga awak pesawat langsung ditangkap dan digelandang untuk kemudian diperiksa intensif.
 
Gambaran di atas, bukanlah kejadian yang sebenarnya, melainkan simulasi penurunan paksa pesawat asing atau force down dengan sandi Perkasa C 2018. Kegiatan ini dilakukan TNI AU yang tergabung dalam Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III wilayah Sumatera.
 
"Secara terpadu Kosek Hanudnas III menggelar simulasi penurunan paksa untuk melatih dan menguji unsur-unsur yang berada di bawahannya," kata Asisten Operasi Komando Hanudnas Kolonel Pnb Yosta Riza di Pekanbaru, Rabu (21/2/2018).
 
Dijelaskannya, dalam simulasi tersebut melibatkan sejumlah unsur militer yang tergabung dalam Kosek Hanudnas III seperti Lanud Soewondo Medan, Denrudal 004 Dumai, TNI AL yang armadanya memiliki pertahanan udara hingga Lanud Rsn Pekanbaru. Secara keseluruhan, dalam latihan yang digelar selama tiga hari sejak awal pekan ini melibatkan 886 prajurit. 
     
Riza menuturkan, simulasi tersebut bertujuan untuk menguji kesiapan dan kemampuan seluruh unsur-unsur yang bernaung pada Kosek Hanudnas III. "Melalui simulasi gabungan tersebut juga mengukur kemampuan integrasi antar unsur militer," sebutnya.
     
Lebih lanjut Riza mengatakan, sebagai upaya menjaga wilayah udara NKRI, TNI tidak akan sungkan menghancurkan pesawat asing di udara. Namun itu harus sesuai dengan tingkat ancaman terhadap NKRI.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Operasi Lanud Rsn Pekanbaru, Letkol Pnb Jajang Setiawan mengatakan melalui kegiatan tersebut akan sangat bermanfaat menguji kesiapan prajuritnya. "Kita sudah memiliki Protap 'Force Down', termasuk peralihan penanganan dari Hanud sampai ke Lanud Rsn Pekanbaru. Ini menguji Protap kita seandainya hal ini benar-benar terjadi," tambahnya.
 
Reporter:  Dodi Ferdian
Editor:  Rico Mardianto