Kampar Segera Bentuk Tikor Bansos Pangan

Kampar Segera Bentuk Tikor Bansos Pangan
RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG - Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Yusri mengikuti Rapat Koordinasi Tikor (Tim Koordinasi) Bansos (Bantuan Sosial) Pangan 2018 yang ditaja oleh Direktorat Jenderal Pangan dan Fakir Miskin Kemensos RI bertempat di Gedung auditorium Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018).
 
Pembentukan Tim Koordinasi Bansos Pangan merupakan keharusan bagi daerah. Sistem pengelolaan pengaduan program bansos pangan terdiri dari beras sejahtera (rastra) dan bantuan pangan non-tunai. Program pemerintah pusat ini melibatkan Kementerian dan Lembaga (KL) dengan perpanjangan tangan pada pemerintah kabupaten dan kota. Sementara untuk tim koordinasi di daerah akan melibatkan satuan kerja dan OPD terkait sebagai tim pengendali pelaksanaan bansos.
 
Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan 2018 Kabupaten Kampar Yusri menjelaskan bahwa rapat ini merupakan Sinkronisasi terhadap data rastra. Kemudian pemberian nontunai, dan Pemkab harus memiliki dana pendamping dan sekaligus sosialisasi. 
 
"Kampar siap membantu penyaluran dan berkomitmen dalam menyejahterakan masyarakat," ungkap Yusri
 
Selajutnya Yusri menginstruksikan kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar dan satuan kerja terkait untuk  mempersiapkan semua persyaratan yang diperlukan dalam rangka pembentukan Tikor Bantuan Sosial Pangan. 
 
Sekda menjelaskan bahwa saat ini sesungguhnya Kabupaten Kampar sudah memiliki satgas Pangan yang telah ada di tahun 2017. Akan tetapi ke depan ini daerah harus membentuk Tikor bantuan Pangan. 
 
"Pemkab Kampar akan bergerak cepat dan tanggap berkaitan dengan program kemasyaratan, termasuk basos pangan ini," ungkap Yusri.
 
Sementara itu untuk data tahun 2017, jumlah penerima bantuan yang ada di Kampar sebanyak 35.668 dengan penerima Kartu Keluarga Sejahtera sebanyak 19.240. Sedangkan Program Keluarga Harapan sebanyak 16.425. dan di tahun 2018 mengalami penurunan jumlah penerima sebanyak 35.665, yang berarti hanya berkurang 3 penerima.
 
Reporter: Herman Jhoni
Editor:  Rico Mardianto