LAM Minta Polisi Tangkap Pelaku Pencoretan Baliho Gubri, Ini Alasannya

LAM Minta Polisi Tangkap Pelaku Pencoretan Baliho Gubri, Ini Alasannya
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau mengutuk aksi pencoretan baliho Gubernur Riau yang terus terjadi berulang kali selama tahun 2017 ini. LAM Riau menilai gambar dan tulisan yang dicoret di baliho Gubernur Riau tersebut telah mencedarai asas sopan santun nilai budaya dan adat Melayu Riau.
 
Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Al Azhar, mengatakan, apapun motif yang dilakukan oleh pelaku tersebut telah melanggar asas kesantunan yang dijunjung tinggi dalam budaya Melayu Riau. Kata-kata dan gambar yang dilakukan oleh pelaku sudah nyata-nyata, dan tidak patut digambar di tanah Melayu.
 
"Kita LAM, pertama mengimbau masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai kesantunan di bumi Melayu, jangan sekali kali menabrak itu. Apa pun tujuannya dan motifnya. Ini sudah mencedari asas kesantunan yang ada dalam adat Melayu Riau," tegas Al Azhar.
 
Untuk itu, kata Al Azhar, agar kejadian ini tidak terulang kembali ia meminta kepada aparat penegak hukum untuk menangkap pelaku yang berulang kali melakukan tindakan yang melanggar hukum, dan menghina Gubernur Riau, yang juga Datuk Sri Setia Amanah gelar adat Melayu Riau. 
 
"Kepada aparat penegak hukum untuk mengusut ini secara tuntas. Apabila sudah mendapatkan baik aktor maupun yang di belakang itu masyarakat tahu siapa pelakunya. Sekarang ini menimbulkan spekulasi di masyarakat. Itu semacam bahasa ada gambar ada kata, orang bertanya-tanya, dan sayangnya asosiasi orang ke yang negatif, dan masuk ke ranah fitnah," tegasnya lagi.
 
Lebih jauh dikatakan Al Azhar, kalau lah coretan tak senonoh itu ditujukan kepada Gubernur Riau yang telah ditabalkan sebagai Datuk Sri Setia Amanah, dan merasa tidak amanah. Lebih baik disampaikan langsung kepada LAM, dan menyampaikan Gubernur tidak amanah.
 
"Sampaikan ke LAM kalau beliau tak amanah, bukan dengan cara mencoret dengan gambar tak senonoh dan tidak sopan. Kita tahu 2018 eskalasi politik sudah mulai terasa. Jangan sampai hal seperti ini menyebabkan proses Pilgub cacat. Adat-adat dan adab jangan dilanggar dan jangan diinjak-injak," kata Al Azhar.
 
Untuk diketahui, kejadian pencoretan baliho Gubernur Riau selama tahun 2017 ini telah terjadi empat kali. Baliho yang ada di kantor-kantor dinas Pemprov Riau, digambar dengan gambar kelamin, gambar hewan dan tulisan tidak senonoh. Dan terakhir baliho yang dicoret terjadi pada Rabu (27/12/2017), di Kantor Dispora Riau, Jalan Sutomo. ***
 
 
Reporter : Nurmadi
Editor       : Mohd Moralis