Ketua MPR: Wartawan Boleh Dukung Kebijakan Pimpinan Tapi Jangan Jadi Tim Sukses

Ketua MPR: Wartawan Boleh Dukung Kebijakan Pimpinan Tapi Jangan Jadi Tim Sukses
Malang (RIAUMANDIRI.co) - Ketua MPR RI meminta wartawan tidak menjadi tim sukses kandidat atau kelompok tertentu agar tetap kritis, dan menyampaikan pemberitaan yang postif, bukan negatif.  
 
Menurut Zulkifli, tulisan wartawan bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, termasuk di Senayan.
 
Zulkifli  mengakui kehadiran wartawan sangat berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang ada di Gedung Senayan, baik itu di MPR, DPR maupun DPD RI.
 
Karena itu, baik melalui pemberitaan positif maupun negatif, tentunya masyarakat juga tahu apa yang sedang dan akan dilaksanakan lembaga parlemen.
 
"Saya sebagai Ketua MPR sangat merasakan manfaat kehadiran teman-teman wartawan. Di mana dalam setiap Sosialisasi Empat Pilar yang kita laksanakan di berbagai daerah, juga diketahui masyarakat luas," kata Zulkifli, saat membuka Press Gathering Koordinatoriat Wartawan MPR/DPR/DPD RI di Malang, Jumat 
(28/7/2017).
 
Menurut Zulkifli, Sosialisasi Empat Pilar merupakan kewajiban dari semua pihak, termasuk wartawan. "Jadi selain tugas kita, sosialisasi itu jugpa tugas semua elemen bangsa termasuk anda para wartawan," ujarnya.
 
Meskipun ada kerjasama baik secara resmi dengan lembaga yang ada di parlemen, dirinya juga berharap wartawan tetap kritis.
 
"Iya kalau beritanya yang bagus-bagus semua, susah dong, tetap harus sesuai fungsi kontrol sosial, wartawan juga harus mengkritik. Dan saya akui, kadang-kadang saya juga dihajar sama kawan-kawan," katanya.
 
Namun, Zulkifli meminta agar wartawan tidak menjadi tim sukes kelompok tertentu meskipun mendukung kebijakan para pimpinan lembaga atau pemerintahan di pusat maupun daerah
 
"Jadi pesan saya, wartawan, baik yang di Parlemen, lembaga pemerintahan, maupun di istana negara sekalipun, boleh mendukung kebijakan para pimpinan. Tapi jangan jadi tim sukses, kalau jadi tim sukses kalian sendiri yang perang," pungkasnya.
 
Reporter: Surya Irawan
Editor: Nandra F Piliang