Dilema Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional untuk Gempa Lombok

Dilema Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional untuk Gempa Lombok

RIAUMANDIRI.CO, LOMBOK - Pemerintah hingga saat ini belum menetapkan status bencana nasional untuk bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Padahal, gempa kerap terjadi hingga saat ini.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menilai belum ditetapkannya status bencana nasional lantaran pemerintah khawatir dapat mengganggu sektor pariwisata.

"Jadi kenapa pemerintah terlihat belum juga menyatakan bahwa (gempa) Lombok merupakan bencana nasional, sebenarnya dapat dipahami karena keputusan itu tentu akan memengaruhi kunjungan pariwisata," ujar Bambang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).


Meski begitu, Bambang sangat berharap pemerintah segera menetapkan bencana gempa bumi di Lombok sebagai bencana nasional. DPR, lanjut Bamsoet akan mendukung penuh upaya pemerintah bila sudah ditetapkan menjadi bencana nasional.

"Memang faktanya berulang-ulang gempa itu terjadi di lombok dan makin lama makin banyak memakan korban," ucap Bamsoet.

Hal yang berbeda diungkapkan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Menurut Hidayat status bencana nasional di Lombok tak berpengaruh ke sektor pariwisata.

"Sangat tidak pantas dong masa hanya untuk kepentingan pariwisata kemudian ribuan korban terluka ratusan korban yang meninggal kemudian puluhan ribu rumah yang rusak dan kemudian kondisi psikologis jutaan masyarakat bisa terganggu kemudian hanya dikorbankan untuk kepentingan pariwisata yang dalam tanda kutip itu kepentingan asing malah," jelas Hidayat.

Meski begitu, Hidayat sama dengan Bamsoet yang berharap bencana gempa bumi di Lombok menjadi bencana nasional. Hidayat menilai kawasan pariwisata yang ada di Lombok berbeda dengan daerah yang terdampak bencana gempa bumi.

"Kawasan pariwisata di daerah Senggigi dan ini (gempa) adalah tempat yang lain," kata Hidayat.

Menurut Hidayat, dengan ditetapkannya sebagai bencana nasional justru bisa menambah rasa simpati turis asing. Ia menilai turis asing yang akan berwisata ke Lombok bisa saja sekaligus membawa bantuan untuk para korban gempa.

"Mereka (turis asing) melihat Indonesia betul-betul aman, damai, hidup rukun sehingga terjadilah sebuah empati yamg begitu luat biasa, mungkin mereka malah semakin jatuh cinta dengan Indonesia sekaligus membawa bantuan untuk warga terdampak gempa di Lombok," tukas Hidayat.