Pemkab Diminta Selamatkan Sungai yang Mengairi Areal Persawahan Warga

Pemkab Diminta Selamatkan Sungai yang Mengairi Areal Persawahan Warga
TELUK KUANTAN (RIAUMANDIRI.co)-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuansing meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kuansing segera melakukan penyelamatan terhadap sungai-sungai yang menjadi sumber air bagi saluran irigasi digunakan masyarakat untuk mengairi areal persawahan. 
 
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kuansing, Andi Putra saat hearing membahas KUA PPAS bersama Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kuansing.
 
Hal ini dilakukan mengingat besarnya anggaran untuk pengelolaan saluran irigasi yang ada di Kuansing yang tertimbun sedimen atau lumpur akibat limbah dari aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang mencemari air sungai untuk mengairi areal persawahan.
 
"Kita minta pemerintah bersihkan dulu aktivitas PETI yang masih beroperasi disepanjang sungai, karena dampak dari aktivitas PETI ini telah membuat petani kita tidak bisa lagi mendapatkan pasokan air yang bersih dari saluran irigasi," ujar Andi Putra. 
 
Ini juga sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Kuansing terutama visi dan misi Bupati dan Wakil bupati Mursini-Halim yang berwawasan lingkungan. 
 
Dimana Pemkab Kuansing rencana akan membuat kantung-kantung lumpur ditiap daerah irigasi akibat dampak dari keruhnya air sungai akibat aktivitas PETI. 
 
Juga mengusulkan anggaran untuk pembersihan saluran irigasi yang dipadati sedimen akibat lumpur PETI akibatnya air menuju areal persawahan sering terhambat. 
 
Data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kuansing bidang Sumber Daya Air, sedikitnya ada tiga daerah irigasi (DI) yang paling parah saluran irigasinya terdampak akibat aktivitas PETI yang dilakukan disepanjang aliran sungai.
 
Tiga DI yang paling parah terkena dampak PETI, pertama DI Petapahan Toar, DI Rawah Sawah Muaro Sentajo dan DI Rimbio Taluk didesa Kopah. Tiga DI selalu dipadati sendimentasi dari endapan lumpur bercampur pasir yang dibawa oleh air sungai yang kondisinya pekat dan kental akibat limbah dari aktivitas PETI.