Akibat Lelang

Pedagang Kecewa Sewa Lapak di Kantin RSUD Naik Hingga Rp 120 Juta

Pedagang Kecewa Sewa Lapak di Kantin RSUD Naik Hingga Rp 120 Juta
BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) - Warga yang menggantungkan hidup dari berjualan di Kantin RSUD Kampar mengaku kaget dan kecewa karena naiknya harga sewa yang begitu drastis. Sebelumnya kantin yang berukuran panjang 6 meter dan lebar 4 meter itu hanya disewa dengan harga 35 juta per tahun oleh warga yang telah berjualan selama satu tahun di sana.
 
"Kita sudah jualan selama 1 tahun namun kemarin sistem sewa kantin ini dilelang dengan harga tertinggi mencapai Rp 100 juta lebih," ungkap IP salah seorang pedagang yang berjualan di kantin tersebut.
 
Dirinya mengaku, dengan biaya Rp 100 juta untuk sewa kantin pertahun itu sangat sulit dan pastinya harga menu makanan akan lebih mahal, dan akibatnya nanti pengunjung rumah sakit dan terutama karyawan-karyawan RSUD sangat kecewa apabila harga makanan dinaikkan.
 
Meskipun saat ini kontrak sewa kantin RSUD sudah habis, namun pihak RSUD tetap memberikan perpanjangan waktu untuk tetap berdagang agar kantin RSUD tetap dibuka 24 jam.
 
Untuk melanjutkan berjualan ia mengaku telah menyewa sebuah warung kecil di depan RSUD Kampar bersama keluarga, dan berharap pengunjung di kantinnya nanti agar tetap ramai dikunjungi.
 
Sementara itu, Dirut RSUD Bangkinang, Dr Wira Dharma mengatakan Pihak rumah sakit memang melakukan sistem lelang untuk sewa kantin. "Namun awalnya kita tetapkan maksimal 40 juta, ternyata setelah dilakukan lelang ada yang sanggup dengan harga 120 juta, hingga saat ini mereka tidak membayar dan menyelesaikan anggaran. Sudah 2 pelelang dengan harga di atas seratus juta, namun tidak menyelesaikan pembayaran," beber dr. Wira, Kamis (6/4).
 
"Kemarin, pelelang ke 3 di bawah seratus juta ingin menyelesaikan pembayaran sewa kantin, dan kalau memang benar ya kita tunggu saja, kalau juga tidak bisa, jadi nanti yang penjaga atau pun pedagang kantin saat ini yang tetap berdagang di Kantin RSUD," tutupnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 07 April 2017
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang