Dumai Andalkan Wisata Hutan Bakau di Sepenjang 106 KM Pantai

Dumai Andalkan Wisata Hutan Bakau di Sepenjang 106 KM Pantai
DUMAI (RIAUMANDIRI.co) - Keberadaan objek wisata di Dumai tidak seperti daerah lain yang ada di Riau. Di Dumai tidak terdapat hamparan alam hijau yang sedemikian menariknya, begitu juga dengan situs sejarah yang juga tidak sebanyak daerah lain. 
 
Kendati demikian, bukan berarti Dumai tidak memiliki daya tarik di sektor wisata. Garis pantai sepanjang 106 KM yang terbentang dari Kecamatan Sungai Sembilan hingga Kecamatan Medang Kampai, dapat dijadikan konsep menarik untuk mengembangkan wisata hutan bakau.
 
"Tidak itu saja, kini juga sudah ada 20 hektare hutan bakau yang dikelola LSM Bandar Bakau yang memiliki 24 jenis bakau, sudah menjadi daya tarik tersendiri untuk wisata alam. karena di dalamnya juga terdapat biota bakau dengan berbagai jenis. Saat ini sudah dari berbagai pihak yang sudah memanfaatkan untuk penelitian," terang HM. Syarif, Plt Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Dumai kepada pengurus Persartuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Dumai saat silaturahmi, Senin (27/3).
 
Selain hutan bakau yang terkonsentrasi di areal seluas 20 hektare, di sepanjang garis pantai Dumai juga terdapat hutan bakau sepanjang 106 KM. Artinya kata Syarif, perlu penanaman dibeberapa titik sehingga keberadaan pantai tersebut menjadi garis bakau.
 
Tidak dapat dipungkiri, keberadaan bakau sangat bermanfaat untuk menjaga ekosistem di dalamnya, seperti ikan, udang, berbagai jenis burung, ular, kepiting dan tidak kalah pentingnya adalah untuk menjaga pantai dari abrasi akibat kikisan air laut. Karena di daerah Kecamatan Medang Kampai setidaknya sudah 80 hingga 100 meter tanah warga mengalami abrasi.
 
Kondisi ini menurut HM Syarif merupakan langkah yang sangat logis, karena saat ini Riau berdasarkan keputusan menteri sudah memiliki tiga tempat wisata nasional, seperti Wisata Bono di Pelalawan. Di kawasan tersebut sudah dibebaskan oleh pemerintah lahannya sebanyak 600 hektare. 
 
Tak jarang wisatawan manca negara yang datang untuk berselancar dengan ombak bono ini. Selain itu, ada juga Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, dan Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir. 
 
Meskipun di daerah lain juga memiliki wisata yang sangat menarik, seperti Istana Siak, wisata religi di Rokan Hulu dan berbagai wisata lainnya, untuk Kota Dumai nampaknya hutan bakau menjadi spesifikasi yang dimiliki daerah ini.
 
Tidak terfokus ke wisata hutan bakau, menurut Syarif, Dumai juga memiliki objek wisata yang cukup ramai dikunjungi masyarakat, seperti pantai Puak, pantai Purnama dan juga Hutan Wisata. 
 
kKedepan ada beberapa situs bersejarah yang akan digarap secara maksimal sehingga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan. "Dumai merupakan pintu masuk ke luar negeri dan didukung dengan transportasi laut, darat dan udara serta tersediannya fasilitas perhotelah, dengan objek wisata yang memadai tentu kedepannya akan menarik banyak wisatawan," pungkas Syarif.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 29 Maret 2017
 
Reporter: Parno Sali
Editor: Nandra F Piliang