PBB Minta Pengepungan di Suriah Diakhiri

PBB Minta Pengepungan di Suriah Diakhiri

NEW YORK (HR)- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan agar pengepungan terhadap warga sipil dan serangan dengan menggunakan bom barel  di Suriah diakhiri.
Ban mengajukan permintaan tersebut, dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB yang juga sedang berusaha mencari solusi politik dan mengakhiri perang yang sudah berlangsung hampir empat tahun.
Ban juga menyebutkan, lima prioritas yang harus dilakukan, seperti penghentian pengepungan terhadap 212 ribu jiwa di Suriah, memastikan akses bantuan medis dan membangun kembali sistem pendidikan. Dia juga mengatakan, kepada dewan untuk mengatasi serangan bom barel terhadap warga sipil.
Laporan itu merupakan ke-12 kalinya yang sudah diajukan ke DK PBB. Ban melaporkan peningkatan kekerasan dan serangan yang signifikan oleh pasukan pemerintah selama Januari di kota Damaskus, pinggiran Damaskus dan di timur Ghouta.
Laporan tersebut, juga menyatakan pasukan Assad telah melakukan pemboman udara termasuk dengan bom barel, melepaskan tembakan di daerah timur Ghouta dan meluncurkan rudal darat ke darat. Dalam wawancara dengan BBC bulan ini, Assad dengan tegas membantah pasukannya menggunakan bom barel. Dia menuding klaim tersebut sebagai cerita kekanak-kanakan.
"Saya belum mendengar para tentara menggunakan bom barel, atau mungkin memasak," kata Assad sambil tertawa.
Ban mengatakan, bom barel digunakan terhadap warga sipil di Aleppo. Pasukan Assad mengepung 185.500 orang di bagian timur Ghouta, Darayya dan Yarmouk sementara kelompok oposisi bersenjata di Nabul dan Zahraa melarang 26.500 orang mendapatkan akses ke makanan dan perlengkapan lainnya.
Ban mengatakan, krisis ini semakin memburuk untuk Suriah setelah hampir empat tahun dalam keadaan perang. DK akan membahas krisis kemanusiaan di Suriah pekan depan.(rol/ivi)