WHO Cabut Pernyataan Zat Pada Kopi Penyebab Kanker

WHO Cabut Pernyataan Zat Pada Kopi Penyebab Kanker

(RIAUMANDIRI.co) - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mencabut pernyataan kopi mengandung zat karsinogen atau zat penyebab kanker.

Pernyataan selama hampir 25 tahun sejak tahun 1991, mengatakan kopi mempunyai kandungan karsinogen yang bisa menyebabkan kanker kandung kemih secara resmi mereka cabut.

Berdasarkan Kesimpulan yang menyatakan jika kopi aman untuk dikonsumsi, didapat setelah 23 ilmuwan dari WHO lewat Agen Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) kembali menganalisis sekitar seribu studi yang mengaitkan kopi dengan adanya risiko kanker.

Hasilnya, tidak ditemukan bukti kuat jika kopi adalah penyebab kanker. Demikianlah pernyataan WHO yang telah dipublikasikan di Lancet Oncology.

"Saya tidak yakin kopi telah menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kanker, tidak ada bukti yang kuat," tutur Owen Yang, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Oxford yang sebelumnya juga telah mempelajari kemungkinan adanya sebuah hubungan antara kopi serta kanker.

Tetapi sayangnya, Owen bukanlah bagian dari kelompok ahli IARC. Di lain pihak, IARC telah menemukan, konsumsi minuman yang terlalu panas dapat memicu kanker. IARC juga menyoroti beberapa negara seperti halnya Tiongkok, Iran, serta beberapa wilayah di Amerika Selatan yang mempunyai kebiasaan minum teh herbal dengan suhu yang sangat panas, yakni di atas 65-70 derajat Celsius.

Sementara itu, kafe di Amerika Utara serta Eropa tidak pernah menyajikan minuman yang sepanas itu.

Dana Loomis, wakil kepala program IARC telah mengklasifikasi karsinogen menyatakan, mereka mulai menemukan adanya hubungan dua hal tersebut setelah melihat adanya angka kanker cukup tinggi yang menyerang negara-negara dengan masyarakatnya gemar minum kopi.

Dia menyebutkan, pada suhu di bawah 60 derajat celsius, minuman panas bisa memanaskan kulit.

Loomis juga menyebutkan, minuman yang sangat panas bisa menyebabkan cedera termal di dalam tenggorokan yang dapat memicu adanya pertumbuhan tumor.

Walau makanan dan minuman panas sangat berisiko, hal tersebut tidaklah terlalu menghawatirkan mengingat orang-orang masih dapat menunggu makanannya dingin sebelum memulai untuk menyantapnya.

Loomis pun menyambut baik berita yang telah menyebutkan kopi tidak lagi dianggap sebagai karsinogen.

"Sebagai peminum kopi berat, saya sangat menikmati kopi tanpa merasa bersalah. Sekarang, ada bukti ilmiah yang telah membenarkan itu," ucapnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan, minum kopi di suhu normal tidak akan meningkatkan risiko kanker. Hal ini sekaligus mengubah penelitian WHO di tahun 1991 yang mengklasifikasi jika kopi sebagai karsinogen atau pencetus kanker.

Namun International Agency for Research on Cancer (IARC) tetap memperingatkan bahwa minum kopi pada saat “panas” dapat menyebabkan kanker.

IARC juga mengatakan, minum minuman yang sangat panas bisa menyebabkan kanker kerongkongan. Penelitian tentang kanker WHO menyebutkan, adanya bukti yang menunjukkan jika minuman dikonsumsi di atas 65 derajat celsius memang dapat menyebabkan kanker kerongkongan.

Karena itu, terlepas dari kopi itu sendiri, minuman yang berada di atas suhu 65 derajat celsius mungkin justru dapat menjadi karsinogenik bagi manusia. Demikian yang dikutip dari Thehealthsite.(bug/ivn)