Gerindra: Justru Pemerintah Pelaku Makar Karena Biarkan Pengibaran Bendera China di Maluku Utara

Gerindra: Justru Pemerintah Pelaku Makar Karena Biarkan Pengibaran Bendera China di Maluku Utara
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‎yang mau menemui langsung jutaan umat Islam dan salat Jumat bersama di Silang Monas kemarin. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono.
 
Namun begitu, kata Ferry, Prabowo juga meminta Jokowi agar para aktivis dan tokoh yang ditangkap polisi terkait dugaan makar ‎untuk dibebaskan seluruhnya.
 
‎"Tetapi kemudian Pak Probowo juga minta bahwa teman-teman yang diperiksa, (lalu) ditahan kemarin itu cepet dibebaskan," ujar Ferry saat ditemui Sindonews, usai diskusi Polemik SindoTrijaya di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/12/2016).
 
Ferry menilai, langkah Jokowi menemui umat Islam di aksi Bela Islam III telah memperbaiki hubungan Jokowi dengan rakyatnya yang sempat memburuk, meski‎ hal itu idealnya dilakukan Jokowi pada aksi 4 November 2016 lalu.
 
Sayangnya, kata Ferry, langkah Jokowi itu ternodai dengan tindakan aparat kepolisian yang menangkap sejumlah tokoh dan aktivis beberapa jam sebelum aksi Bela Islam III dilaksanakan. "Pada kesempatan ini saya minta kepada kepolisian untuk membebaskan semua termasuk Sri Bintang Pamungkas," tegasnya.
 
Menurut dia, tudingan makar yang telah disangkakan kepada para tokoh dan aktivis membahayakan perkembangan demokrasi di Indonesia. Maka itu, dia berharap Jokowi memerintahkan kepada anak buahnya untuk membebaskan mereka.
 
Ferry menambahkan, pemerintah Jokowi tidak perlu mengkhawatirkan kalau aktivis dan tokoh yang ditangkap kemarin‎ akan berbuat makar. Sebab menurutnya, aksi makar justru dilakukan negara dengan 'mengimpor' buruh asal China, dan membiarkan pengibaran bendera negara Tiongkok di Maluku Utara, serta serbuan proyek China di sejumlah daerah.
 
‎"(Langkah pemerintah) itu menurut saya berbahaya, itu (tindakan) makar juga menurut saya. Dan kalau presiden masih bela ini dan itu ya, makar juga itu presidennya," pungkasnya.
Baca Juga:
Seperti diketahui, pekerja asal tiongkok di Maluku Utara tidak hanya mengibarkan bendera China, tetapi juga mengubah nama-nama jalan setempat dengan nama-nama kota di China.(n44/sin)
 
 
Publisher: Nandra F Piliang