“Roh” Kota Lama Semarang Akan Diabadikan Melalui Sketsa

“Roh” Kota Lama Semarang Akan Diabadikan Melalui Sketsa

SEMARANG(riaumandiri.co)– Upaya untuk menghidupkan roh Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah terus dimunculkan. Yang terbaru, sejumlah komunitas sketsa bakal meramaikan kegiatan di kota tua warisan Belanda tersebut.

Komunitas ini menggelar event bertaraf dunia dengan tajuk "International Semarang Sketchwalk 2016" yang dipusatkan di kota lama pada 26-28 Agustus 2016 mendatang. Event ini mendatangkan ratusan seniman dari berbagai belahan negara yang mempunyai hobi menggambar sketsa.

Setidaknya telah ada seniman di tujuh negara yang sudah memastikan hadir. Seniman itu berasal dari Kanada, Portugal, Malaysia, Australia, dan Thailand.


“Ini awalnya sebuah hobi. Kegiatan pertama kali di Semarang. Prediksi ke depan, sifatnya nasional,” kata Event Organizer International Semarang Sketchwalk 2016 Ratna Safitri, Minggu (21/8/2016).

Para seniman tersebut akan berkumpul di Kota Lama Semarang, serta memperbincangkan banyak hal dalam kegiatan tersebut. Mereka juga akan berkontribusi dengan menggambar sketsa gedung-gedung tua di kota lama, maupun di wilayah Pecinan Semarang. Kota lama dipilih karena mempunyai potensi besar menjadi obyek sketsa.

Ratusan gedung tua bisa diabadikan ke dalam sketsa gambar. Para seniman juga nantinya akan memberikan aura cerita jadi sketsa yang digambar.

“Jadi tidak hanya gambar, tapi ada cerita yang dibangun,” ujar dia.

Ketua ISSW 2016 Yudi Mahaswanto menambahkan kota lama di Semarang bisa menjadi tempat berkumpulnya para komunitas sketser dunia karena memang potensinya beragam.

Ia mengungkapkan seorang pesketsa asal Manchester, Inggris, pernah memberikan testimoni bahwa Semarang mempunyai potensi obyek sketsa yang besar dan tidak dipunyai oleh kota mana pun. Selain itu, komunitas pesketsa yang ada juga dapat terjalin dengan baik.

"Jadi, ini jelas sebuah kehormatan bagi Semarang. Di bulan Juli even Sketchwalk diadakan di Mancherster Inggris, Agustus di Semarang, September di Saigon, Vietnam, November di Bangkok (Thailand), dan Desemeber di Lisabon, Portugal," imbuh Yudi.

IISW 2016 digelar selama tiga hari dengan peserta kurang lebih 350 orang. Dalam kurun waktu tersebut, mereka akan menggambar sketsa di sejumlah lokasi gedung tua di kawasan Kota Lama. Pada hari terakhir, peserta diajak mengeksplorasi wisata Candi Borobudur, Magelang.

Komunitas ini berharap melalui gambar sketsa yang dibuat membuat aura kota lama bisa lebih hidup. Melalui gambar, kota lama bisa bercerita soal moleknya keindahan bangunan tua sehingga bisa diakui oleh Unesco sebagai kota warisan budaya.

(ivn/kom)